banner 728x90
Berita  

Tak Asing, Mengenal Cita Rasa Khas Kripik Singkong Manding Sumenep


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Kecamatan Manding terletak di utara yang berbatasan dengan Kecamatan kota. Namun, tidak asing bagi masyarakat luar produk unggulan yang sudah dikenal diberbagai daerah adalah kripik singkong yang punya cita rasa khas.

Walaupun makan camilan kripik singkong sudah menjadi khas indonesia, ketika berbicara kripik singkong lebih dikenal adalah kripik Manding yang sudah menjadi cita rasa berbeda.

banner 728x90

Dari 11 desa Kecamatan Manding, Hampir setiap desa usaha kripik singkong menjadikan usaha yang menjanjikan dari turun temurun. Sehingga tidak heran kalau pesanan yang cukup membeludak dari sumenep, bahkan dari luar kota sampai lintas provensi. stok barang tidak mampu memenuhi pesanan.

Kreasi dan inovasi dalam pengolahan kripik singkong tentunya memberikan angin segar bagi para pecinta kripik singkong. Maka tidak heran jika kripik saat ini sudah merambah ranah kaum elite, bukan hanya masyarakat di pedesaan saja.

Salah satu variasi olahan kripik singkong yang tergolong unik di Indonesi, adalah Kripik Manding. Manding adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang terdiri dari 11 desa. Yakni, Desa Gadding, Giring, Gunung Kembar, Jaba’an, Kasengan, Lalangon, Lanjuk, Manding Daya, Manding laok, Manding Timur, dan Tenonan.

Pengepul Kripik Singkong, Serda. Dina Mardiyanto mengatakan, Secara umum olahan singkong yang kita temui di Kecamatan Manding ini, biasanya diberi rasa asin dipadukan dengan kegurihan aroma bawang. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, variasi rasa kripik singkong semakin banyak, misalnya asin pedas, pedas manis, hingga balado.

Baca Juga :   Bangun Kebersamaan, Kasdim 0827/Sumenep Gelar Gowes Bersama

Bahkan tidak sampai disitu saja, para kreator kuliner juga merambah hingga bentuknya yang dibuat sangat beragam. Hal itu dilakukan tentu saja untuk menambah minat dari para konsumen.

“Daerah Kecamatan Manding ini, merupakan salah satu penghasil singkong terbanyak di pulau Madura. Komoditas begitu melimpah, sehingga sebagian besar masyarakat di 11 desa tersebut menjadikan singkong sebagai tanaman unggulan di sini,” ungkapnya.

Sehingga, lanjut Yanto berpangkat Serda yang juga berprofesi Babinsa Koramil 0827/03 Manding ini, dari zaman dulu hingga zaman sekarang, baik kalangan muda maupun tua, masyarakat pedesaan hingga masyarakat perkotaan sudah tidak asing lagi dengan kripik Manding, sebagai cemilan ringan.

“Kerenyahan serta kegurihan kripik singkong Manding, membuat makanan ringan ini selalu hadir pada saat bersantai, baik sendiri, bersama orang tersayang, maupun bersama keluarga tercinta,” jelasnya.

Namun, usaha di kecamatan manding cukup populer. Kata Pria pembisnis ini, Juga bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dengan menyerap tenaga kerja, bagi pengangguran tua maupun muda, sebab, proses pembuatan kripik, dari tahapan butuh pekerja yang cukup.

Dari pencabutan biji singkong dari lahan, pengupasan kulit, penggorengan, hingga pengemasan (Peking). Proses dengan bahan utama singkong yang sudah dipotong dengan alat pemotong, selanjutnya potongan-potongan tersebut direndam dulu selama lebih 1 jam di dalam air yang sudah dicampur dengan kapur sirih dan bumbu seperti garam, bawang, dan lain-lain.

Baca Juga :   TNI Bersama Petani Lakukan Gerakan Tanam Padi MT-1 di Ambunten

“Kemudian langsung goreng singkong tersebut di penggorengan, maka kripik singkong sudah dapat disajikan dan dinikmati,” ucapnya.

Sementara, berbeda halnya pada pengolahan Kripik Manding khas lain. Singkong yang sudah diolah tidak hanya melalui proses penggorengan (frying), tetapi sebelum itu ditambah proses pengukusan (steaming) dan penjemuran (drying).

“Biasanya proses pengukusan memakan waktu hingga 1 jam. Sedangkan proses penjemuran memakan waktu yang lebih lama lagi, yaitu 1-2 hari,” tuturnya.

Jika proses penjemuran dianggap cukup, maka kripik singkong sudah siap untuk digoreng. Jika melihat dari alur proses di atas, maka kripik Manding mempunyai proses pengolahan yang lebih lama daripada kripik pada umumnya.

Sehingga, dari tambahan proses pengukusan dan penjemuran tadi, maka kripik Manding mempunyai tekstur dan rasa yang berbeda dengan kripik singkong pada umumnya.

“Teksturnya terlihat lebih tebal dan berat, berbentuk bulat pipih dan crunchy, akan tetapi tidak menghilangkan kerenyahan dan kegurihannya sebagai rasa khas singkong. Saat ini ada dua varian rasa yang ditawarkan kripik Manding, yaitu original (rasa bawang) dan pedas manis,” tukasnya.

(Asm/Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *