SUMENEP, (TransMadura.com) –
Dari hasil pencocokan dan penelitian (Coklit) Calon Pemilihan Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim, ternyata kesadaran masyarakat untuk membuat elektonik kartu tanda penduduk (e-KTP) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur masih rendah.
Hal itu, hasil pendataan ditemukan sekitar 20 ribu warga yang tidak memiliki e-KTP. Sementara jumlah petugas PPDP sebanyak 2.400 orang.
“Berdasarkan monitoring yang dilakukan KPU, sebanyak 20 ribu penduduk Sumenep belum memiliki e-KTP,” kata Komisioner KPU setempat, Rahbini, Kamis, 22 Februari 2018.
Menurutnya, meski belum memiiki e-KTP mereka tetap diperbolehkan untuk memilih pemimpin ditingkat provinsi. Hanya saja, warga yang tidak memiliki e-KTP dikasih tanda dalam data yang dibawa oleh PPDP.
“Hasil coklit saat ini masih di PPS. Masih disusun untuk membedakan mana saja yang memenuhi syarat (memilih) dan mana siapa saja warga yang belum memiliki e-KTP,” terangnya.
Jumlah PPDP itu sama persis dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) Pilgub. Jadi setiap satu orang PPDP melakukan pemutakhiran data pemilih di satu TPS.
Diketahui, pada Pilgub 2018 ada dua Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur. Paslon 1 Khafifah Indar Parawansah – Emil Elestianto Dardak. Sedangkan paslon 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno. (Asm)