Transmadura.com, Sumenep – Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2016, puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STITA Sumenep, Madura, Jawa Timur menggoyang kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat dengan aksi solidaritas.
Sejumlah mahasiswa terpantau membentangkan sejumlah poster seruan perubahan, menggelar aksi teatrikal dan berorasi secara bergantian meneriakkan semangat membara para pemuda, menelurkan harapan kemajuan bumi sumekar.
Imam Santoso selaku korlap aksi mengatakan bahwa pihaknya menggelar aksi solidaritas untuk menyalurkan semangat, aspirasi serta harapan-harapan pemuda dalam rangka menyambut hari sumpah pemuda dan Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke-747.
“Jangan bungkam aspirasi pemuda, selamatkan tanah kami dari inversor asing dan stop tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN,” teriak orator aksi, Imam Santoso, Jum’at (28/10/2016).
Dalam orasinya, merekapun menyampaikan rasa kecewa karena tidak satupun anggota legislatif yang bisa menemui para demonstran.
“Kemana para wakil rakyat ini, kami kesini hanya ingin menyerukan perubahan untuk Sumenep lebih maju,” sambungnya.
Sementara itu, karena tidak ada satupun wakil rakyat yang ada dikantor hari ini, maka Sekretaris Dewan yang menemui para pendemo dengan mengatasnamakan pelayan legislatif.
“Kami sebagai pelayan Dewan harus menemui kalian, karena hari ini setiap komisi sedang ada kunjungan kerja keluar daerah dengan agenda yang cukup padat,” ucap Sekwan DPRD Sumenep, Moh Molki, berusaha meyakinkan.
Menurut Molki, para aktivis dipersilahkan menyampaikan aspirasi dengan cara yang lebih santun, pihaknya tidak menutup diri untuk dikoreksi.
“Kami tidak menutup aspirasi pemuda dan mahasiswa, dipersilahkan sampaikan melalui surat sesuai dengan bidang masing-masing komisi,” tukasnya singkat. (Boy/Hy)
