Transmadura.com – Sumenep – Gugus anti korupsi indonesia ( GAKI ) perhatian serius tentang persoalan pendidikan di sumenep yang begitu amburadul, Persoalan pendidikan amburadul dalam semua bidang, salah satunya, ia mengusulkan agar di bentuk tim independen sensus pendidikan.
“Ach.farid, ketua gugus anti korupsi indonesia ( GAKI ) mengatakan, dari semua sensus salah satunya sensus ekonomi, sensus penduduk, sensus hewan ternak, semua sudah lengkap dan ada di Sumenep. Hanya yang belum ada, sensus pendidikan yang masih belum di bentuk, terutama di Kabupaten Sumenep.
Padahal menurutnya , pendidikan adalah akar dari semua itu, dan
”Keberadaaan sensus pendidikan ini sangatlah penting. Sehingga, akan diketahui realitas pendidikan di bawah (desa, red) dan akan mengurangi dugaan adanya manipulasi data siswa maupun lembaga fiktif,” tandas mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, Senin (7/11/2016).
Sementara sensus pendidikan ini, meliputi siswa, guru, lembaga, mulai dari tingkat TK hingga SMA dan sederajat. Jika selama ini diduga banyak markup data siswa, guru dan bahkan lembaga pendidikan fiktif, maka dengan sensus pendidikan akan mengurangi dugaan tersebut.
Selain itu, dapat mengetahui pula lembaga pendidikan yang kekurangan guru atau tidak, guru nakal dan lain sebagainya. Misalnya, guru yang bertugas di wilayah kepulauan Sumenep, diduga banyak yang tidak masuk, tetapi ketika sudah tanggal tua, rajin masuk sekolah mengajar.
”Bagi saya, lembaga pendidikan itu untuk memperodak generasi bangsa, berkualitas tidaknya suatu generasi, sangat bergantung kepada pendidikan. Maka persoalan ini, harus mendapatkan perhatian dari semua kalangan,” tuturnya.
Tim sensus pendidikan, lanjutnya, harus dibentuk oleh Bupati Sumenep dengan Dinas Pendidikan maupun Kemenag Sumenep. Namun, tidak boleh melibatkan PNS, harus benar-benar tim independen yang melibatkan personel dari setiap keacmatan bahkan desa. (Asm/hy)