Transmadura.com, Sumenep – Prilaku oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep yang satu ini nampaknya tidak patut ditiru.
Pasalnya, wakil rakyat inisial AR diduga telah menganiaya dua orang penjaga toko emas hingga tak sadarkan diri, Selasa (29/11/2016), sekitar pukul 12:15 Wib.
ARM (27) dan DAI (28) warga Dusun Morasen, Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur yang berprofesi sebagai pelayan toko emas merupakan korban penganiayaan oknum anggota dewan setempat.
Berdasarkan keterangan warga, kejadian bermula saat istri AR hendak membeli emas di toko milik Slamet Hariyanto di pasar pao Desa Pasongsongan. Waktu nyonya AR bertemu dengan pelayan toko inisial DAI terjadilah perbincangan.
Namun, entah dari mana awalnya, nyonya AR justru salah faham terhadap pernyataan DAI yang mengatakan barang yang akan dibelinya tidak akan muat lantaran kebesaran.
“Berdasarkan informasi, Pelayan toko hanya mengatakan jika emas yang mau dibeli nyonya AR itu tidak akan muat karena kebesaran,” kata salah seorang warga inisial MS.
Mungkin salah tafsir dengan perkataan pelayan toko. Merasa terhina, atau mungkin merasa dilecehkan, entahlah nyonya AR lantas mengurungkan niat untuk membeli emas dan bergegas pulang untuk mengadukan kepada suaminya.
Nah, tiba-tiba datang dua orang suruhan AR ke toko emas menjemput ARM dan DAI untuk dibawa kerumah bosnya (AR).
“Korban yang merasa tidak memiliki kesalahan apa-apa terhadap anggota dewan, langsung mengikuti orang yang ditugasi pak dewan menjemputnya,” sambungnya.
Namun, saat ARM hendak masuk kedalam rumah wakil rakyat yang terhormat itu, tanpa basa-basi AR langsung menghadiahi bogem mentah mendarat tepat dibagian rahang kanan ARM.
“Dia tidak bisa melawan karena kedua tangannya dipegang oleh orang suruhan AR yakni ED,” ucapnya dengan emosi.
Tak puas memukul ARM, logislator muda itu juga menganiaya DAI saat hendak melerai temannya dipukul tanpa alasan yang jelas.
“DAI juga dipukul oleh AR pada bagian leher kirinya, kemudian disikut oleh rekan AR inisial FD pada bagian bahu kiri korban,” sambungnya lagi.
Karena merasa keselamatannya terancam, akhirnya kedua korban memutuskan melarikan diri dari rumah AR dengan menggunakan sepeda motor. “Sesampainya di rumah, korban ARM tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke Puskesmas oleh keluarganya untuk mendapatkan perawatan medis,” ujarnya.
Sementara Kanitreskrim Polsek Pasongsongan, Slamet, membenarkan peristiwa penganiayaan itu. Namun pihaknya belum berani menjelaskan panjang lebar, lantaran pihaknya baru pulang dari mengantar sidang kasus pencurian anak dibawah umur.
“Benar memang ada penganiayaan oleh oknum anggota dewan. Tapi saya tidak menjelaskan secara rinci kronologisnya,” jelasnya singkat.
Terpisah, Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanuddin saat dikonfirmasi juga tidak membantah dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Kami sudah menerima laporan dugaan penganiayaan tersebut dari Polsek Pasongsongan, dan korban sudah dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan medis,” jelas Hasan.
Mantan kapolsek Manding ini menambahkan, akibat kejadian tersebut korban ARM sempat pingsan saat lari menyelamatkan diri dari tindakan main hakim sendiri okum anggota dewan tersebut.
“Selain pingsan, korban mengalami luka lecet pada bagian dada kiri, bawah lengan kanan, pergelangan tangan kiri dan dibawah lutut kiri, termasuk juga pada betis kirinya,” tandasnya. (Boy/Hy)