Transmadura.com, Sumenep – Sejak sepekan terakhir para nelayan asal kabupaten yang berada di ujung timur pulau madura tidak bisa melaut, dengan Tingginya gelombang air laut di perairan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Akibat tingginya gelombang, berdampak negatif bagi nelayan akibatnya pengahasilan nelayan menjadi berkurang.
“Sudah seminggu nelayan disini tidak melaut, karena cuaca lagi ekstrim,” kata salah satu warga Kecamatan/Pulau Sapeken, Darmansyah, Selasa, 7 /02/ 2017.
Saat ini sejumlah nelayan memilih mengurung di rumahnya masing-masing, sebagian nelayan beralih profesi lain, seperti mengelola pertanian dan perdagangan guna memenuhi kebutuhan keluarga mereka sehari-hari.
Berdasarkan Perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget Sumenep, kecepatan angin mencapai 10-45 kilometer per jam dari arah barat ke timur.
Sementara gelombang laut, antara 2 sampai 4 meter untuk wilayah Kangean, Masalembu 1,5 sampai 3,5 meter dan Selat Madura 1 sampai dengan 3 meter.
“Perubahan cuaca kemungkinan besar akan mengalami perubahan mulai besok lusa,” kata Kelapa BMKG Kalianget, Subakti, kepada awak media, Senin, 7 Februari 2017.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap kepada masyarakat terus waspada, baik yang melakukan pelayaran maupun beraktifitas di daratan.
“Untuk pelayaran harus sesuai petunjuk Syahbandar, jika tidak diperbolehkan jangan memaksakan, begitu juga dengan di daratan, supaya waspada karena angin kencang berpotensi menyebabkan pepohonan tumbang,” tegasnya. (Anto/Asm)