Transmadura.com, Sumenep – Pulau Masalembu dari berbagai Kecamatan masyarakat keluhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar
Salah satu warga setempat Arif mengatakan, harga BBM jenis premium antara Rp10-15 ribu per satu botol air meneral ukuran 900 MM, sedangkan BBM bersubsidi jenis solar mencapai Rp8 ribu per satu botol air meneral.
Menurutnya, melambungnya harga disebabkan pengelolaan pendistribusian kepada warga tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Mestinya, dari kapal tengker di drop kepada APMS yang kemudian dijual oleh APMS melalui dispenser.
“Tapi kenyataannya pihak APMS saat ini masih mengutamakan sub agen, baru sub agen menjual kepada masyarakat. Sehingga harganyapun alami perbedaan,” jelasnya.
Menurutnya, di Kecamatan/Pulau Masalembu terdapat dua APMS yang lokasinya berbeda, satu APMS berada di Kampung Baru satu APMS berada di Kampung Ra’as. Setiap pengiriman kata Arif mendapatkan jatah yang berbeda, untuk di Kampung Baru mendapatkan kuota sebesar 80 ton, sedangka APMS di Kampung Raas mendapatkan jatah sebanyak 224 ton.
“Tapi kenapa kok APMS di Kampung Raas ini tidak melayani pembelian kepada masyarakat langsung, melainkan mengutamakan sub agen, padahal jatahnya lebih banyak. Sementara di Kampung Baru bisa menjual melalui dispenser dengan harga sesuai ketentuan pemerintah,” jelasnya.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumenep, Affandi Maghrib. Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya berlaku tahun ini, melainkan sudah biasa sejak beberapa tahun silam. “Itu kaset lama, tapi diperbaharui,” jelasnya. (Anto/red)