Transmadura.com, Sumenep – Komando Distrik Militer (Kodim) 0827/Sumenep melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) Ramil 0827/16 Gapura sebagai satuan tugas serapan gabah (Satgas Sergap) Petani wilayah Kecamatan Gapura, melakukan pengiriman dan pengawalan perdana terhadap penyerapan gabah petani Perum Bulog Sub divre Pamekasan.
“Kodim melalui Koramil sejajaran sudah berkomitmen dalam mendukung program ketahanan pangan secara Nasional termasuk diantaranya program serapan gabah Petani ke Bulog,” kata Danramil 0827/16 Gapura Kapten Chb Ardi Sumarja Rabu (29/3/2017)
Menurutnya, mulai awal sudah menginstruksikan kepada seluruh anggota Babinsa di jajaranya untuk mengajak kelompok tani dan pengusaha di seluruh wilayah Koramil 0827/16 Gapura untuk menyalurkan gabah atau berasnya kepada Bulog Subdivre Pamekasan
“Tata kelola Gabah dan beras dapat kita pantau dengan baik termasuk angka produksi di Gapura sendiri maupun Kabupaten Sumenep, sehingga nantinya dapat kita kalkulasi dengan tepat berapa produksi padi dan serapan gabah ke Bulog,” tuturnya.
Tradisi masyarakat Sumenep yang menyimpan hasil panen untuk kebutuhan konsumsi sehari – hari dan hanya sebagian kecil saja yang dijual serta hasil panen petani Sumenep umumnya dibeli oleh pedagang dan tengkulak yang selanjutnya dipasarkan di sekitar Sumenep maupun wilayah Kabupaten lain, sehingga kebiasaan tersebut harus di ubah untuk memperbaiki tata kelola menjadi jelas dan teratur guna mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Sumenep serta Nasional.
“Babinsa akan terus berkoordinasi dengan UPT Pertanian, PPL untuk mengoptimalkan serapan gabah serta mewujudkan program ketahanan pangan dan swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah, terutama di Kabupaten Sumenep,” katanya.
Satgas Sergap (Serapan Gabah Petani) Koramil 0827/16 Gapura dan UPT Kecamatan Gapura Serda M. Rasul berhasil melakukan negoisasi dengan Kelompok tani dan perseorangan untuk mengirim dan menjual gabah perdana sebanyak 8 ton 150 Kg kepada Bulog Subdivre Pamekasan, dari target bulan Maret ini sebanyak 20 ton.
Sejauh ini, lanjut dia, pihak Babinsa tidak mengalami kesulitan untuk mengarahkan hasil panen petani baik gabah ke Bulog, namun hanya perlu dilakukan negoisasi harga dan harus teliti mengawasi mutu Gabah yang sesuai standard Bulog.
Sementara A. Farid Kepala UPT Pertanian Gapura mengatakan pelibatan TNI melalui Babinsa sebagai salah satu ujung tombak satuan tugas penyerapan gabah di Perum Bulog.
Hal tersebut terbukti adanya perkembangan yang signifikan pada program pendampingan pertanian, program penyerapan gabah oleh Bulog dan dengan adanya pelibatan Babinsa sehingga bisa memenuhi target yang sudah di sepakati oleh masing-masing Danramil dan UPT ,” Pungkasnya. ( pur/red)