banner 728x90

Produksi Padi Tahun 2017 Kecamatan Manding Turun Hingga 50 Persen


Transmadura.com, Sumenep – Hasil Produksi tanaman padi perdana tahun 2017 Kecamatan Manding, Sumenep, turun drastis lantaran padi terserang hama penyakit walang sangit, hingga penurunan hasil produksi mencapai 50 persen.

Dari sejumlah petani di Kecamatan Mading, Sumenep, Jawa Timur, resah lantaran hasil produksi tanaman padi dari musim tanam sebelumnya menurun jauh.

banner 728x90

“Hasil produksi kali ini alami penurunan cukup derastis hingga 50 persen dari musim panen sebelumnya,” kata Sahran petani asal Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Jum’at, (31/3/2017).

Menurutnya, dimusim tanam padi sebelumnya dalam satu hektar bisa memproduksi sekitar 6,5 ton, namun musim kali ini hanya menghasilkan sekitar 2,5 ton.

Salah satu faktor merosotnya produksi karena keterlambatan penanaman padi pada Musim Hujan (MH) tahun 2017 yang disebabkan terkendala air. Selain itu karena tanaman padi terserang hama walang sangit.

Baca Juga :   Diduga Pengedar Narkoba, Anggota DPRD Sumenep Ganjaran Hukuman Seumur Hidup

“Meskipun diberi pestisida tidak mempan, makanya hasil produksi menurun,” tegasnya.

Di Kecamatan Manding, mayoritas lahan padi merupakan sawah tadah hujan, sehingga untuk melakukan penanaman padi, petani harus menunggu turunnya air hujan. Sebab, hingga saat ini program pengeboran di Kecamatan Manding belum merata.

IMG-20170331-WA0017

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Holtikultura dan Perkebunan Sumenep, Bambang Heriyanto belum bisa dikonfirmasi, saat didatangi ke tempat kerjanya belum bisa ditemui karena masih rapat.

Sekretaris Dinas Pertanian, Holtikultura dan Perkebunan Sumenep, Imam Suhadi belum mengaku tidak bisa memberikan keterangan karena itu merupakan masuk pada persoalan tekhnis.

“Kalau soal surat menyurat ke saya, kalau soal itu ke Kabid Pak Hayat yang menangani,” katanya.

Baca Juga :   Penghasil Sapi Potong dan Ikan Terbesar di Jatim, Pemkab Sumenep Raih Penghargaan Bergengsi

Sayangnya Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holti Kultura, Dinas Pertanian, Holtikultura dan Perkebunan Sumenep, Habibi Hayat juga tidak bisa memberikan kejelasan lantaran untuk konfirmasi harus satu pintu.

“Saya tidak bisa menjelaskan, semua wawenangnya di pak Kadis,” tukas saat dikonfirmasi media lewat selulernya singkat. (Juned/Boy).

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *