Transmadura.com, Sumenep – Pertambangan dan Penggalian tahun 2017 Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengalami penurunan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Berdasarkan data tahun 2016 sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 24,17 atau setara dengan 6,53 triliun rupiah, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yg mencapai 9,91 trilyun rupiah.
“Memang mengalami penrunan kalau dilihat dari tahun 2014, penyebabnya karena imbas dari turunnya produksi dan harga migas dunia,” kata Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Kendati demikian, dari sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan meningkat yakni memcapai 38,82 persen setara dengan 10,48 trilyun rupiah.
Dari jumlah tersebut dari sektor perikanan telah menyumbanhkan sebanyak 14,81 persen, sementara dari sektor Kehutanan dan penebangan kayu memberikan kontribusi 0,31 persen.
“Terbesar dari sektor Pertanian, peternakan, perburuan dan jasa, yang memberikan kontribusi hingga sebesar 23,71 persen,” jelasnya.
Sementara dari sektor perdagangan mencapai 10,45 persen atau setara dengan Rp2,82 trilyun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 yang hanya mencapai Rp2,52 trilyun.
Semua item tersebut termasuk sektor yang dominan dalam struktur pertumbuhan yang sifatnya sangat signifikan di Kabupaten Sumenep. Itu telah dipaparkan dalam Musyrembang dalam ranhkan RKPD tahun 2018.
Musrembang kali ini pemerintah daerah mengambil tema “Optimalisasi Potensi Ekonomi dan Infrastruktur untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Serta Daya Saing Daerah Yang Didukung Pembangunan Diperkotaan dan Pedesaan,” pungkasnya. (Juned/Boy).