Transmadura.com, Sumenep — Sabtu ( 29/04 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap program Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) untuk kegiatan stimulan dan fasilitasi, bisa bersinerji dengan program di Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), program unggulan.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, SOPD harus mensinerjikan program unggulannya dengan program BPWS, baik kegiatan stimulan dan fasilitasi. Program yang bisa bersinerji dengan program BPWS, yakni fasilitasi pelatihan dan peningkatan kompetensi SDM Madura, antara lain pelatihan teknik bordir dan pelatihan pariwisata kejuruan pemandu wisata.
“Dua program BPWS itu sejatinya masuk program unggulan pemerintahannya bersama Wakil Bupati Achmad Fausi, karena pelatihan bordir termasuk dalam program mencetak 5.000 wira usahawan muda, sedangkan pelatihan pariwisata sangat erat kaitannya dengan program Kunjungan Wisata Sumenep 2018. Saya minta Bapedda untuk menyusun program SOPD dengan mensinkronkannya bersama BPWS,”kata Bupati saat penandatangan kesepakatan (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan BPWS untuk program tahun 2017 di Kantor Bupati, Jumat (28/04).
Bupati menyatakan, jika hanya mengandalkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep yang mencapai Rp 2,2 trilyun, sulit untuk memenuhi kebutuhan program di masing-masing SOPD, terutama kesinambungan program ke tahap selanjutnya, sehingga SPOD khusunya dinas yang programnya besrentuhan dengan program BPWS untuk mensinerjikan dan mensinkronkan dengan program BPWS tahun 2017.
”Karena keterbatasan anggaran di APBD, tidak mungkin semua program, khususnya program unggulan bisa terlaksana secara berkesinambungan, sehingga harus mendapat suntikan dana dari pihak lainnya supaya realsiasi program unggulan mencapai sesuai target perencanaan,”tegasnya.
Di tempat yang sama Plt Kepala BPWS Herman Hidayat mengungkap program BPWS tahun 2017, yakni penataan lampu jalan di Kabupaten Sumenep ruas jalan KH. Mansyur sebanyak 114 titik dengan nilai Rp 2,5 miliar.
“Selain itu fasilitas pelatihan dan peningkatan kompetensi SDM Madura dengan nilai anggaran Rp 2 miliar, untuk pelatihan automotif sepeda motor sebanyak 13 orang, paltihan teknik listrik sebanyak 4 orang, pelatihan kejuruan las listrik sebanyak 4 orang.
Selain itu pelatihan refrigerator kejuruan teknik mesin pendingin sebanyak 4 orang, pelatihan garmen apparel kejuruan teknik border 6 orang, pelatihan industri kejuruan teknik pengembangan dan pemanfaatan tanaman obat sebanyak 6 orang dan pelatihan pariwisata kejuruan pemandu wisata sebanyak 8 orang,”imbuhnya. (Asm/ hy)