Transmadura.com, Sumenep — Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikuktura Dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Hadiri acara hari lapang Petani dan temu wicara dengan 10 poktan pelaksana Gelar Lapang Inovasi Pertanian ( GLIP) berbasis padi dalam rangka peningkatan komunikasi koordinasi dan deseminasi inovasi, peningkatan indeks pertanaman tanam padi jarwo 2-1 dan penggunaan Varitas Unggulan Benih (VUB), di Kecamatan Guluk – Guluk, Sumenep, Jawa Timur, senin 22/05/2017.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Kepala Dispertahortbun Sumenep Ir. Bambang Heriyanto, Research Balitbangtan pertanian, Kemtan RI Prof.Dr. Suyamto, Tini Siniati Koesno Msi. Penyuluh Utama BPTP Jatim. Kabid Sarpras dan Penyuluhan Dispertahortbun Sumenep, Arif Firmanto, S.TP, M. Si, Danramil Guluk-Guluk, Camat Guluk – Guluk, beserta 10 kelompok tani se Kecamatan Guluk – Guluk.
Ir. Bambang Heriyanto Kadispertahortbun Sumenep, mengatakan, Gelar Lapang Inovasi Pertanian ( GLIP) berbasis padi ini, membuktikan, bahwa Dispertahortbun sumenep, selalu berinovasi bersenergi dengan BPTP Jawa Timur.”ini terbukti disambut oleh petani dalam peningkatan produksi maupun provitas. Khususnya pengembangan padi dilahan kering,” katanya.
Menurutnya, kegiatn GLIP ini tiap tahun selalu ada peningkatan dari tahun 2015, 2016, dan 2017 ini yang selalu mengalami peningkatan terhadap luasan areal yang ditanami padi dilahan kering.dimana peningkatan areal 2015 hanya sekitar 5 ha, 2016 40ha, dan tahun 2017 peningkatan mencapai 115 ha. “inovasi betul- betul diperlukan oleh petani dalam peningkatan indeks pertanaman dari 100 menjadi 300, artinya, dalam satu tahun tanam padi bisa tiga kali dilahan kering yang biasanya satu kali,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan, Kadispertahortbun akan selalu pertahankan dalam mendukung swasembada pangan berupaya menambah luas areal tanam padi, khususnya dilahan kering dan akan didukung oleh BPTP Jatim dalam rangka memberikan varitas – varitas yang tahan terhadap lahan kekeringan. ” varitas ini tahan serangan hama penyakit umurnya pendek untuk panen,” pungkasnya.
Sementara, Menurut Penyuluh Utama BPTP Jatim Tini Suniati Msi menyampaikan, Inovasi Sistim tanam padi Jajar legowo yang di terapkan di Desa pada awalnya hanya terdapat 5 ha, akan samapai saat ini sudah meningkat menjadi 115 ha dan di tahun 2017 sudah terdapat 10 kelompok tani yang berhasil dengan menggunakan sistim pertanian Jajar Legowo. “mangkanya, keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Bapak Joko Widodo Presiden RI “. Katanya.
Ketua Kelompok Wanita Tani ” Kasih Ibu” mengucapkan terimah kasih kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Perkebunan, Sumenep, yang telah membimbing kelompok yang bisa berkembang dan memberikan penyadaran pada petani, dengan kegiatan ini dari masyarakat yang pendidikan sangat rendah bisa dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM),
“tahun 2016 dengan menggunakan sistim pertanian Jajar Legowo Super dan memanfaatkan pupuk organik dapat mendapatkan panen yang sangat memuaskan atau sukses,” ungkapnya.(Asm)