Transmadura.com, Sumenep —
Salah satu proses kegiatan belajar mengajar agar lebih efektif dan bermutu, itu harus di tunjang dengan adanya fasilitas sarana dan prasarana yg memadai.
Sangat miris dalam era sekarang ini dengan anggaran pendidikan yang cukup besar,terjadi di salah satu Sekolah Dasar Negri (SDN) Masalima 1, yg terletak di Desa Masalima, Kecamatan pulau Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Nampaknya, kondisi bangunannya mengalami keterbelakangan dalam fasilitas sarana dan prasana, meskipun jumlah siswanya terbanyak di Kecamatan Masalembu, tidak ada perhatian dari Dinas Pendidikan.
Kepla sekolah SDN Masalima 1 Hasyim, saat di konfirmasi Transmadura.commengatakan, selama ia bertugas di Sekolah itu, belum pernah mendapat program bantuan dari Dinas pendidikan, padahal kalau kalau menghitung jumlah Siswa terbanyak.
“Terus terang, selama saya berada disekolah ini, belum pernah dapat apa – apa, meskipun Siswa kami terbanyak di Sekolah Dasar Kecamatan Masalembu,” katanya selasa 25/07/2017.
Hasyim menjelaskan, sampai sekarang penambahan ruangan kelas lokal tidak ada , jumlah siswa kami tahun 2016 itu 183 dan pada tahun sekarng 2017 mengalami penambahan sekitar 233 siswa,.
“kami memakai ruangan kelas seadanya untuk menampung siswa,” jelasnya.
Menurutnya, terkait dengan proposal pengajuan Ruang Kelas Baru ( RKB ) itu, sudah di ajukan sejak tahun 2015, tapi sampai sekarang masih belum dapat.
“Kami berharap, memintak kepada pihak pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, supaya memperhatikan sekolah ini. ya syukur – syukur lah,” keluhnya.
Terpisah, Kepala UPT Kecamatan Masalembu Atmojo mengatakan, bahwa untuk SDN Masalima 1 sudah diusulkan, melainkan sampai saat ini belum terialisasi.
” Itu sudah diusulkan, tapi sampai saat ini belum terealisasi mungkin tahun 2018 akan dapat,” katanya.
Ia menjelaskan, bahwa Sekolah Dasar Masalima 1, membenarkan mulai dulu sudah mengajukan bantuan program ke Dinas Pendidikan, tapi sampai sekaran belum menerima. ” memang benar katanya mulai dulu sudah mengajukan,” ungkapnya.
Tambahnya, bahwa kemarin sudah diusulkan untuk tahun 2017 ini tidak dapat. Berharap dinas dapat memperhatikan, karena kondisi dan muridnya cukup banyak.
“saya berupaya akan terus mengajukan, 2018 nanti saya ajukan lagi siapa tau dapat, kan itu dinas yang menilai” tandasnya. ( Hasan/red)