Program Pengentasan Kemiskinan Seperti Program “Kosmetik”

SUMENEP, (Transmadura.com) —
Kabupaten Sumenep tingkat kemiskinan masih cukup tinggi tidak ada perubahan dari tahun ke tahun masih bersifat stagnan. Mirisnya, Selama dua tahun terakhir tidak ada perkembangan yang signifikan.

Hal ini dapat tudingan Ketua Aktifis Forum Masyarakat Inspiratif (Formatif) Moh.Fadal, bahwa program pengentasan kemiskinan hanya dijadikan bahan politik dengan bermacam cara untuk mengentaskan kemiskinan. Faktanya

“Tetapi faktanya, kalau ditanya berapa banyak fakir miskin siapa saja orangnya, Dimana mereka berada, Apa mata pencahariannya,Tidak ada satu jawaban yg pasti,” katanya jum’at 3/11/2017.

Ia menilai jika kepentingan politik turut berbicara dengan berbagai macam-macam program dikemas untuk membantu rakyat miskin Dengan tujuan untuk pencitraan diri. Namun, itu hanya Agar terkesan “pro rakyat miskin” , meskipun tanpa didukung data rakyat miskin yang jelas dan akurat.

“Fakta implikasinya penanganan fakir miskin sering tidak tepat sasaran Program penanganan orang miskin salah sasaran dan sulit diukur hasilnya. Itupun Hanya menjadi “program kosmetik” yang tidak akan menyentuh akar persoalan secara tepat,” ungkapnya.

Sementara, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pengentasan kemiskinan masih bersifat stagnan.
Namun, 2015 masih mengalami penurunan 1,87 persen dari total 21,96 persen tahun 2014.

Namun, pada tahun 2016 angka kemiskinan meningkat bisa dikatakan cukup tinggi sampai mencapai 20, 09 persen dari total jumlah penduduk di kabupaten sumenep. (Asm/irwan)

Exit mobile version