Tak Berkategori  

Proyek Siluman Drainase Desa Gunung Kembar Di Soal

SUMENEP, (TransMadura.com) –
Pekerjaan Proyek siluman drainase di Dusun Lubulu, Desa Gunung Kembar, Kecamatan Manding, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dipertanyakan.

Pasalnya, keberadaan proyek tersebut dipertanyakan tentang pengangarannya, yang dikerjakan pada awal tahun 2018. Karena sementara dilokasi pekerjaan tidak ada petunjuk papan nama.

“Ini proyek anggaran tahun berapa, kok aneh mengerjakan januari tahun 2018, atau anggaran tahun 2017. Kata Ketua Formatif (Forum Masyarakat Inspiratif) Moh. Fadal.

Menurutnya, Seperti yang kita ketahui, bahwa kontrak itu dimulai sejak ditanda tangani. Sedangkan pelaksanaan pekerjaan itu akan di mulai sejak di keluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja(SPMK).

“Apakah ada SOPD yang mengeluarkan SPMK saat ini, dan pelaksanaan pekerjaan tersebut sumber anggarannya tahun berapa?.” Ungkapnya.

Sementara, pelaksanaan pekerjaan anggaran tahun 2017 sudah di serahterimakan pada Desember 2017 lalu, bahkan, ada beberapa pelaksanaan proyek di tahun 20017 tersebut masih dalam pendampingan team TP4D.

“Lantas diawal tahun ini sudah ada pelaksanaan pekerjaan, Yang perlu dan patut di pertanyakan sumber dananya dari mana,” tanyanya.

Sementara Informasi yang diterima media, berkembang, pekerjaan tersebut peanggungjawab atau rekanan itu adalah Imam. Saat mencoba melakukan konfirmasi, Imam membenarkan, dengan pekerjaan itu adalah miliknya.

“Ya benar, itu adalah pekerjaan saya,” kata Imam, Rabu 24/1/2017 melalui sambungan telefon genggamnya.

Bahkan, Ditanya darimana leading Sektornya, Imam menjawab ya, Dinas Ciptakarya.

Kepala Bidang Pembangunan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Cipta Karya, Sutrisno mengaku tidak tahu menahu terkait pekerjaan tersebut. Sebab, di bulan Januari 2018 dinas yang dikeluti belum merealisasikan pekerjaan apapun. Saat ini masih melakukan perencanaan.

“Masih belum ada pekerjaan untuk tahun ini. Sementara pekerjaan 2017 telah selesai dan sudah fiks di akhir Desember kemarin,” tegasnya.

Sebelumnya, pekerjaan proyek drainase itu dikeluhkan warga setempat, bahwa galian tanah proyek tersebut ditimbun di pinggir jalan raya, sehingga mengakibatkan jalan semakin sempit. Selain itu membuat jalan raya menjadi licin utamanya saat musim penghujan. Sebab, galian tanah dibiarkan kucar kacir hingga badan jalan.

Akibat jalan yang licin, tidak sedikit pengguna jalan yang terperosok ke luar badan jalan raya. “Mulai kemarin sudah ada dua mobil yang terpeleset di sana (lokasi pekerjaan),” kata Wiyono salah satu tokoh masyarakat setempat, Kamis, 25 Januari 2018.

Mestinya kata Yono, rekanan segera mengangkut tanah galian itu, sehingga tidak mengganggu akses jalan. Apalagi, setiap hari jalan yang menghubungkan ke Desa Jabaan itu sering dilalui kendaraan.

“Selain karena licin, juga bisa merusak jalan yang sudah diaspal. Makanya, kami harap OPD terkait segera mencari solusi alternatif,” harapnya.

Anehnya kata Yono, di lokasi pekerjaan belum terpasang papan nama pekerjaan. Sehingga masyarakat sulit untuk melakukan pengawasan. “Tidak ada papan nama disana,” ungkapnya. (Red)

Exit mobile version