banner 728x90
Tak Berkategori  

Babinsa Desa Bukabu Dampingi Bu Saiful Sirami Tanaman Jagung


SUMENEP, (TransMadura.com) – Masyarakat tentunya sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini, yaitu “Jagung”. Tanaman jagung adalah salah satu tanaman penghasil karbohidrat. Posturnya yang lucu, dengan bulir-bulir berwarna kuning, sejalan dengan rasanya yang enak dan manis yang seringkali menjadi pengganti nasi dari padi ataupun roti dari gandum.

Karena sangat cocok ditanam pada iklim yang panas, maka jagung menjadi pilihan yang tepat bagi para petani di Kecamatan Ambunten khususnya untuk membudidayakan di musim kemarau. Meskipun begitu, kondisi tanah yang terlalu kering juga dapat membuat tanaman mati, karena itu tetap dibutuhkan perawatan yang maksimal agar jagung berkembang sebagaimana mestinya.

banner 728x90

Seperti halnya yang dilakukan Babinsa Koramil 0827/10 Ambunten Serka Sartana. Dalam pendampingannya beliau membantu menyiram tanaman jagung dilahan milik Ibu Saipul di Desa Bukabu Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep. Madura-Jawa Timur. Senin, (29/10/2018).

Baca Juga :   Laporan Pembahasan Pansus DPRD Sumenep Tentang Perubahan Tata Tertib

Jagung membutuhkan penyinaran penuh dari matahari dengan kecukupan air yang sedang, tidak kurang dan tidak lebih. “Apabila terkendala dengan tidak adanya sistem irigasi, kita dapat memperhatikan dengan seksama karena jagung memiliki fase kritis yang juga membutuhkan air, seperti masa perkecambahan, masa pembungaan, dan masa pembijian,” ungkap Serka Sartana.

Pepatah mengatakan, “Tidak Ada Akar Rantingpun Jadi” itulah langkah awal menuju kesuksesan. Dengan tiadanya aliran air irigasi, Bagi Babinsa tidak menghalangi atau menyurutkan niatnya untuk selalu memotivasi serta melakukan pendampingan kepada para petani desa binaan.

Pada kesempatan kali ini nampak terlihat disebuah lahan yang tidak begitu luas, Babinsa Serka Sartana anggota Koramil 0827/10 Ambunten membantu menyiram tanaman jagung dengan mengambil atau memukul air untuk disirankan ke tanaman jagung dengan harapan tanaman jagung tersebut dapat tumbuh serta menghasilkan panen yang melimpah.

Baca Juga :   Dugaan Hasil Garong Jual Beli Program BSPS di Sumenep Capai Puluhan Miliar Rupiah?

Babinsa menuturkan, menanam jagung tidaklah sulit, apalagi jika dilakukan di musim kemarau. Di saat jenis tanaman lain seperti padi tumbuh di cuaca yang panas maka akan memperbesar peluang akan layu dan mati sedangkan jagung justru akan tumbuh dengan optimal.

“Untuk itu, sebisa mungkin jangan lakukan di musim hujan karena jagung tidak cocok dengan kondisi tersebut. Curah hujan yang dibutuhkan hanya sekitar 100 hingga 200 mm per bulannya, dan apabila memang tidak pernah turun hujan, maka dibutuhkan pengairan yang rutin secara efektif dan secukupnya saja,” pungkas Babinsa Sartana saat berbincang dengan Bu Saipul. (Man/Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *