SUMENEP, (TransMadura.com) –
Viral berita Video “mesum” mirip anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mamantik respon beberapa kalangan. Bahkan,
Beredarnya berita itu dapat tudingan kesan pembiaran oleh Badan Kehormatan (BK).
Pasalnya, viralnya berita dugaan “mesum” mirip anggota DPR dari Fraksi besar yang ditulis salah satu media di sumenep itu, secara tidak langsung sudah mencoreng nama institusi, sehingga BK harus mengambil tindakan dan tidak tinggal diam dengan masalah itu.
“Kami berharap BK DPRD tidak diam saja, untuk mengambil langkah langkah menelusuri terkait video mesum itu, karena itu masalah Marwah untuk membuka kebenaran ,” kata Aliyatin warga Bluto dapil II.
Sehingga, kata Alyatin, DPRD itu sebagai lembaga terhormat dan punya hak pengawasan, bahkan sebagai pembuat undang undang sangat tidak elok kalau anggota DPR berbuat seperti itu.
Sehingga, BK tanpa diminta oleh siapapun, apalagi hal yang beredar sudah merusak Marwah DPRD secara keseluruhan untuk memanggil semua pihak terkait beredar Vidio “mesum” yang mirip dengan anggota dewan.
“jangan sampai ada anggapan BK itu terkesan melindungi, perbuatan aib yang disampaikan, harusnya juga bisa memanggil dan mengklarifikasi kepada sumber yang berstatement di media itu,” ungkapnya.
Selain itu, Aliyatin menegaskan, dengan masalah dan sebutan anggota DPRD tersebut, bukan personal saja, tapi menyangkut nama semua pihak. “Ini masalah Marwah ya bukan personal, menyangkut banyak pihak, BK harus bersikap,” ujarnya.
Sebab, menurut Aktivis senior itu, bukan personal saja, tapi menyangkut nama semuanya, karena ulah oknum beberapa orang tidak bertanggungjawab, “apakah BK akan diam dengan kasus ini, karena BK punya hak untuk melakukan pemanggilan utamanya kepada media untuk mengklarifikasi benar tidak berita dan video itu untuk dibuka siapa itu,” harapnya.
Bahkan dirinya dengan tegas mengatakan , kalaupun benar terjadi, pimpinan partai harus melakukan pemanggilan kepada orang yang bersangkutan. “jangan sampai partainya rusak gegara satu atau dua orang. kalau ini tidak diindahkan kami akan menyampaikan pesan dengan unjuk rasa, untuk menekan kepada BK juga pihak kepolisian agar Sumenep tetap aman dan tenteram, gegara itu,” tutupnya.
Ketua BK DPRD Sumenep, Sami’oeddin, mengaku sampai sekarang belum ada laporan, karena BK ini diatur kode etik dan semua itu masih wacana. “Sampai sekarang masih belum,” ucapnya.
Ditanya terkait Marwah DPRD dengan beredarnya itu, dirinya menyatakan akan melangkah, namun mendugakan terkait persoalan itu masih tidak tau kebenarannya. “kami taunya kan hanya di media,” ujarnya.
Namun, pihaknya dengan tegas mengatakan, jikalau sampai kapan tidak ditentukan, untuk menjaga nama lembaganya, sehingga akan mengambil langkah lewat dewan pers nya.
“kami tetap akan mengambil langkah, dengan waktu sampai kapan nanti, melangkah lewat dewan pers nya,’ tutupnya.
Sebelumnya, mengutip dari media
Kempalan di Sumenep sempat ditunjukkan adegan video mesum yang berdurasi sekitar 1 menit itu dari HP, salah satu aktivis Sumenep, yang berinisial IM.
Saat IM menunjukkan video mesum itu, ada tiga aktivis Sumenep juga ikut menyaksikan.
Total ada 5 orang melihat video mesum yang mirip salah satu anggota DPRD Kabupaten Sumenep.
Sebelum IM menunjukkan video mesum, sejumlah aktivis partai politik dan pegiat sosial di Sumenep juga membincangkan adanya video mesum yang mirip salah satu anggota fraksi besar di DPRD Sumenep.
Bahkan, perbincangan itu sempat dibahas ramai-ramai oleh para aktivis dan politisi di salah satu kantor Partai Politik di Sumenep.
Ainur, salah satu aktivis yang merangkap pengusaha mobkas di Sumenep sempat berkomentar soal video mesum mirip anggota DPRD Sumenep di salah satu grup WhatsApp.
Hanya saja, saat ditelepon kempalan, Ainur tak mau berkomentar adanya video mesum yang mirip salah satu anggota DPRD Sumenep.
(Red)