SUMENEP, (TransMadura.com) –
Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, salah satu pulau di Kabupaten Sumenep, yang mempunyai kandungan oksigen tinggi ketiga di dunia.
Tahun 2022 ini, prioritas pemerintah kabupaten Sumenep pembangunan destinasi wisata Gili Iyang. Namun dalam pembangunan tersebut dilakukan secara hati hati
diupayakan tidak akan merusak nilai-nilai sosial budaya dan tradisi masyarakat sekitar.
“Pembangunan pun akan dilakukan secara hati-hati agar kadar oksigen yang tinggi pulau tersebut tetap dipertahankan,” kata Ahmad Faidol Rahman Tenaga Ahli Pariwisata.
Dirinya menyampaikan, Bupati Sumenep mengaku, selama ini Gili Iyang sudah menarik banyak pengunjung hingga masyarakat di luar Sumenep. Namun, untuk sarana dan pra sarana di Gili Iyang masih perlu dikembangkan.
“Pada 2022, kita akan mengawal pembangunan Gili Iyang lebih profesional. Lebih ditata terkait akses, transportasi,” ungkapnya.
Namun, kata Faed panggilan akrabnya, selama ini perhatian
Pemkab Sumenep, Gili Iyang belum ke titik sana. ‘Makanya dengan Pak Bupati yang baru, menyarankan agar Gili Iyang dikelola secara profesional,” ujarnya.
Tidak hanya pantai dan kadar oksigennya yang tinggi, namun Pemkab Sumenep juga akan mengembangkan wisata Goa Mahakarya dan desa wisata untuk menambah daya tarik Gili Iyang.
Menurutnya, nantinya desa wisata juga akan dikelola oleh badan usaha milik desa (bumdes) sekaligus untuk melakukan program-program pemberdayaan warga sekitar dan Pemkab Sumenep sendiri berperan sebagai regulator.
“Sesuai arahan Pak Bupati ingin menyusun regulasi sebagai pondasi bagaimana membangunan bumdes dan desa wisata,” ungkapnya.
Dengan begitu, Gili Iyang akan menjadi primadona wisata di Sumenep dengan akses dan infrastruktur yang lebih siap jika dikelola lebih profesional.
(*)
