banner 728x90
Berita  

Pengusaha Wisata di Sumenep Wajib Kontribusi PAD, Ini Rencana Tahun 2022


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tahun 2022 harus ada kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pasalnya pengelola usaha Wisata yang ada di Bumi Sumekar ini, diwajibkan menyumbang PAD dengan cara membeli tiket masuk ke pemerintah daerah.

Hal itu disampaikan Kepala Disbudparpora Kabupaten Sumenep, Moh Iksan bahwa, untuk pengembangan wisata yang dikelola pemerintah kabupaten sampai sektor swasta harus tau klin desainer dulu.

banner 728x90

“Kami pingin tau dulu plen desainer nya. kalau memang sudah ada untuk se kabupaten Sumenep, mulai yang dikelola pemerintah kabupaten sampai sektor Swasta. biar ada PAD yang masuk utamanya yang dikelola pemerintah kabupaten,” kata Iksan diruang kerjanya.

Menurutnya, untuk bisa menyumbang PAD semua Wisata swasta khususnya yang dikelola pemerintah dengan cara semua pengusaha wisata harus beli tiket ke pemerintah daerah.

Baca Juga :   Siswa Pramuka di Gayam-Sapudi Unjuk Kemampuan Baris-Berbaris di Depan Babinsa

Semisal sektor swasta ada porporasi, seperti Wisata Goa Sukarno, nantinya membeli tiket ke Pemkab Rp 1ribu perlembar. “per bendel isinya kan 100 lembar dijual 10 ribu, dan ini sudah menjalin, selama ini kan belum tiket disiapkan kita,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut mantan Kadinsos ini, destinasi wisata tahun 2022, salah satunya wisata oksigen pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek yang menjadi target prioritas.

Namun, hal itu dilakukan, terang Iksan, harus ada lex specialis dengan kembangkan sarpras salah satu akses pelabuhan Gili Iyang.

“Kami akan kerjasama dengan Pokdarwis .dan masyarakat disana. dan Gili Iyang ini harus dikerjakan bersama sama,” ucapnya

Namun, tanggungjawab tidak hanya pemerintah, melainkan juga masyarakat setempat dengan pemenuhan Sapta Pesona.

Baca Juga :   Laporan Pembahasan Pansus DPRD Sumenep Tentang Perubahan Tata Tertib

“Kewajiban dan tanggungjawab memang tidak hanya pemerintah, namun masyarakat yang ada disana. makanya Sapta pesona harus terpenuhi oleh mereka. ketika orang berkunjung ke sana punya kenangan,” tuturnya.

Sehingga, semua orang yang berkunjung ke Gili Iyang terakhir adalah kenangan. menikmati keindahan menikmati kenyamanan.

“Ini yang harus ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat sekitar,” harap Iksan.

Pihaknya berharap nantinya, harus ada sesuatu yang masuk ke PAD, kita gelontorkan anggaran juga bisa dapat keuntungan pendapatan.

“Konsep saya sementara dampak ekonominya harus ada, yakni sovenir hasil karya warga sekitar, artian para wisatawan pulangnya ada kenangan nantinya,” ujarnya.

(Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *