SUMENEP, (Transmadura.com) – Pasar Tradisional Desa Pragaan Laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, tak terawat dikeluhkan para pengunjung.
Pasalnya, pasar yang dikelolah pemerintah setempat, dibiarkan kumuh tumpukan sampah dibiarkan, bahkan banyak rumput dibiarkan hingga tinggi setengah meter.
“Ini aneh pasar tradisional Pragaan Laok, kumuh, sampah dibiarkan dan rumput setinggi setengah meter dibiarkan saja,” kata Dayat pemuda setempat.
Pihaknya, mempertanyakan mempertanyakan pasar tersebut apakah tidak menyediakan petugas kebersihan, sehingga sampah dan rumput dibiarkan saja. “Apa ini memang sengaja tidak disediakan petugas kebersihan,” ucapnya.
Bahkan, saluran air irigasinya dibiarkan mampet sehingga air tidak bisa mengalir dan terjadi bau busuk.
Selain itu, dirinya menyatakan sangat miris, ketika melihat para pedagang beras berada duduk dibawah beralaskan terpal seadanya dan tempat becek ketika hujan, petugas pasar seakan akan tidak peduli.
“Seakan tidak peduli selain kumuh pedagang tidak difasilitasi tempat yang layak,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Pasar Tradisional Desa Pragaan Laok, Ridwan menjelaskan, bahwa dirinya bertugas di pasar itu baru satu setengah tahun.
Terkait soal pasar, pihaknya menyatakan sudah menyediakan dua orang petugas kebersihan. “Itu sudah ada honornya,” ungkapnya.
Dirinya berjanji, untuk segera memerintahkan petugas untuk membersihkan pasar yang kumuh. “Pastanya cuma satu Minggu sekali, jadi bersihnya cuma satu Minggu,” janjinya.
Selian itu, Ridwan juga menyatakan soal pembangunan irigasi dan tembok pagar yang roboh harus berkoordinasi dulu dengan pihak pemerintah daerah.
“Disini tidak ada anggaran, harus koordinasi dulu,” ujarnya.
Sehingga, fasilitas sangat terbatas dan para pedagang beras didepan tidak ada tempat sering kehujanan. “Begitulah adanya,” tutupnya.
(Ahmadi/red)