SUMENEP, (Transmadura.com) -Menjelang tanam tembakau tahun 2024 di Madura, khususnya kabupaten Sumenep, Jawa Timur, petani minta ketersedian pupuk dimaksimalkan.
Saat ini para petani tembakau
mulai disibukkan persiapan olah lahan di tiap wilayah kecamatan.
“Kami minta semua pihak terkait bisa sinergi untuk melakukan pengawasan ketersediaan pupuk,” kata Ketua Gapoktan Kabupaten Sumenep, Demang Nur.
Menurutnya, meningkatnya hasil produksi tanam tembakau petani dari tahapan perawatan tanam pemupukan harus tepat waktu.
“Kalau pupuk terlambat, manamungkin hasil panen bisa bagus,” ungkapnya.
Sehingga, pengawasan harus lebih maksimal agar tidak terjadi kelangkaan terjadinya ada kebocoran pupuk bersubsidi.
Demang Nur menyampaikan, kemungkin tahun ini petani akan lebih banyak beralih tanam tembakau. Sebab terinspirasi harga tembakau tahun kemarin cukup mengiurkan.
“Tahun ini kemungkinan lebih banyak petani beralih tanam tembakau, ketimbang tahun kemarin,” ujarnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Chainur Rasyid, SE, M.Si, mengatakan untuk tahun ini ketersediaan pupuk bersubsidi akan cukup. namun soal pengawasan ada di OPD lain.
Hanya saja, kata Inung, DKPP hanya bagian pemamfaatan pupuk dari Budi daya tanaman apa saja. “Kami hanya bagian pemamfaatan pupuk, pengawas ada pada OPD lain,” ungkapnya.
Inung menambahkan, untuk petani tembakau tahun ini, akan lebih banyak, akan tetapi tetap tanah tanah tegalan. khususnya dari tanam padi, Jagung, tembakau, dari padi ke tembakau dari jagung ke tembakau.
“kalau daerah padi saya kira tetap tanam padi, karena tanam tembakau tidak begitu banyak membutuhkan. air. kalau air cukup masyarakat Sumenep pastinya akan tetap tanam padi,” tutupnya.
(Asm/red)