Membelot di Pilpres, Penyebab K. Ali Fikri Sulit Dapat Rekom DPP?

Membelot di Pilpres, Penyebab K. Ali Fikri Sulit Dapat Rekom DPP?

SUMENEP, (Transmadura.com) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum menentukan sikap untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep, Jawa Timur. Partai berlambangkan Ka’bah itu belum mengeluarkan rekomendasi yang akan diusung di pesta rakyat lima tahunan.

Bahkan sikap politik PPP berpotensi akan berkoalisi dengan partai pemenang di Pemilu 2024, yakni PDIP yang saat ini mengusung Achmad Fauzi Wongsojudo sebagai calon Bupati Sumenep dibandingkan mengusung calon baru.

Hal itu dikatakan oleh Hamsun, SE pengamat muda politik lokal. Menurutnya banyak alasan PPP tidak mengusung calon baru termasuk KH. Ali Fikri yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPC PPP Sumenep.

Meski dinilai memiliki khan yang kuat, namun KH. Ali Fikri banyak yang menilai gagal membawa PPP lebih baik.

“Buktinya pada Pemilu 2024 perolehan kursi PPP di Sumenep berkurang, dari yang awalnya 7 kursi saat ini hanya peroleh 6 kursi,” kata Hamsun.

Sehingga kata dia dalam tatanan politik masih lebih bagus saat PPP dipimpin oleh Kiai Muhammad Solehudin yang juga adik KH. Ali Fikri.
“Ini bukti nyata bahwa kursi PPP Sumenep menurun saat beliau mimpin,” kata Hamsun yang sekarang juga aktif sebagai wakil ketua KNPI Sumenep.

Selain itu kata dia KH. Ali Fikri dianggap tidak konsisten saat menjalankan keputusan Partai, salah satunya beliau dinilai membelot dari keputusan DPP PPP. Dimana KH. Ali Fikri dikabarkan tidak mendukungan pasangan Ganjar-Mahfud sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden dan disinyalir memilih mendukung calon lain.

Bahkan, kata dia sempat viral vedio KH. Ali Fikri mendampingi Anies Rasyid Baswedan saat berkunjung ke Sumenep beberapa waktu lalu. Sehingga hal itu akan menjadi pertimbangan DPP PPP untuk mengeluarkan rekomendasi.

“Mungkin Kalau kemudian PPP tidak merekomendasikan KH. Ali Fikri, ya bisa dibilang itu konsekuensi politik,” tukasnya.

(Red)

Exit mobile version