SUMENEP, (Transmadura.com) -Penyelenggara event Dj Tolos Entertainment/Menyala, kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, disoal sejumlah aktivis APS ( Aliansi Progresif Sumenep).
Pasalnya, empat kali acara event yang sudah terselenggara pihak EO (Event Organizer) disinyalir tidak memenuhi kewajiban
Ketua Aliansi Progresif Sumenep, Faldy Aditya menyampaikan, bahwa selama ini penyelenggara event tidak kooperatif menyelesaikan kewajibannya korporasi tiket kepada daerah.
“Empat kali acara event yang sudah diselenggarakan, selama ini tidak memenuhi kewajiban korporasi tiket pajak hiburan,” katanya.
Sehingga, dalam hal itu pihkanya menduga ada setoran dibawah meja dan atau memang ada niat jahat dari EO.
“Kami minta pihak EO Tolos Entertainment/Menyala harus menyelesaikan kewajiban pajak hiburan yang tertunggak dari event yang sudah dilaksanakannya,” ungkap Faldy Aditya, saat audien di ruang aula Dinas Perijinan, Sumenep . Kamis (01/08/24).
Sementara, Kabid Pendapatan Bapenda Sumenep, Harto yang juga hadir dalam audiensi tersebut membenarkan, bahwa belum terbayarnya pajak hiburan dari sejumlah event yang telah digelar Tolos Entertainment/Menyala.
Aldi meminta, pada acara event malam agustusan 2024, pihak terkait bertindak tegas agar tidak mengeluarkan ijin terhadap event Tolos Entertaintment/Menyalah.
“EO Event Tolos/menyala agar gelar lagi agustusan tiketnya telah dijual secara bebas, apalagi malam 17 Agustus itu merupakan malam sakral dimana ada renungan suci Pejabat Forkompimda Kabupaten Sumenep di Taman Makam Pahlawan,” ujarnya.
Menurutnya, tidak patut malam yang sakral nanti ada acara hura hura berbentuk DJ, sehingga dirinya meminta atensinya polres. “Jangan dikasi ijin malam agustusan nanti, kalau memaksa kami akan bertindak,” tutupnya..
(Red)