banner 728x90

Apresiasi Terbaru 2024, Angka Kemiskinan Sumenep Berangsur Turun

Apresiasi Terbaru 2024, Angka Kemiskinan Sumenep Berangsur Turun


SUMENEP, (Transmadura.com) – Perlu apresiasi angka kemiskinan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus berangsur jangka satu tahun mengalami penurunan.

Berdasarkan DPS (Data Pusat Statistik) setempat, terbaru tahun 2024 menjadi 17,78 persen, sedangkan tahun 2023 18,70 persen. Sehingga penurunannya angka kemiskinan mencapai 0,92 persen per Maret 2024.

banner 728x90

Data penduduk miskin di Kabupaten Sumenep 2024 berkurang sebanyak 9,68 ribu jiwa dari jumlah penduduk 196,42 ribu jiwa.

Sedangkan penduduk miskin Sumenep pada 2023 sebanyak 206,10 ribu jiwa dengan penurunan 0,6 persen.

“Kemiskinan di Sumenep terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun,“ kata Kepala BPS Sumenep Joko Santoso.

Menurutnya, jumlah penurunan angka kemiskinan Sumenep tiga tahun terakhir sejak 2020 hingga 2024 penduduk miskin mencapai 220,23 ribu jiwa berkurang menjadi 20,18 jiwa.

Sedangkan 2021, penduduk miskin mencapai 224.73 jiwa berkurang menjadi 20.51 jiwa. 2022 mencapai 206,20 ribu jiwa berkurang 18.70 jiwa. 2023 mencapai 206.10 ribu jiwa menjadi 18.70 dan pada 2024 penduduk miskin mencapai 196,42 jiwa dan berkurang menjadi 17,78 ribu jiwa.

Baca Juga :   Kabupaten Sumenep Raih Penghargaan Keberhasilan Pembinaan BUMdes

“Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan,“ jelas Joko.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan angka kemiskinan di Sumenep terus berangsur mengalami penurunan selama dirinya memimpin.

“Kami belum puas akan capaian itu. Kedepan berkomitmen Sumenep bisa keluar dari kemiskinan ekstrem. Minimal 10 persen penurunan angka kemiskinan,” terangnya.

Kemiskinan Sumenep, lanjut Fauzi, menurun dengan beragam program yang diluncurkan. Salah satunya adalah pagelaran Sumenep Calendar of Event 2024 yang gencar dilakukan sejak tahun 2022 silam sampai sekarang.

“Semoga kedepan, kita terus mengentaskan kemiskinan di kota keris. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk bersama dalam menuntaskan itu,” ucapnya.

Selain itu juga, Fauzi menjelaskan salah satu program juga menekan angka kemiskinan meluncurkan program UHC, masyakarat yang berKTP Sumenep dapat pelayanan gratis.

Peningkatan ekonomi pelaku UMKM serta para pedagang kaki Lima. “Melalui program program yang disuguhkan mampu memberikan dampak positif dan menurunnya angka kemiskinan di Sumenep,” paparannya.

Baca Juga :   Babinsa Beri Materi Wawasan Kebangsaan di Depan Puluhan Siswa SD

Bupati Achmad Fauzi Wongsujudo mengatakan, program nyata yang lain juga melalui program BPJS ketenagakerjaan.

“Program BPJS ketenagakerjaan yang sudah bekerjasama dengan BPJS ketenagakerjaan adalah program BPJS kecelakaan kerja dan BPJS kematian,” ungkapnya.

Hal itu, lanjut Suami Nia Kurnia, bahwa program ini merupakan salah satu program meminimalisir angka kemiskinan.

“Pemerintah hadir dalam rangka memberikan dorongan agar tidak ada orang miskin baru di kabupaten Sumenep,” ujarnya.

Oleh karena itu, melalui program BPJS ketenagakerjaan ini memberikan santunan kepada pekerja rentan yang mengalami kecelakaan kerja, bahkan berlaku bagi perangkat desa yang mengalami kecelakaan kerja sampai sembuh.

“Bagi tenaga kerja rentan mengalami kematian yang sudah terdaftar di BPJS ketenagakerjaan akan mendapat santunan kematian dari program BPJS ketenagakerjaan berupa uang sebesar Rp 42 juta melalui rekening BPRS,” jelasnya.

Sehingga, tagline Bismillah Melayani dengan upaya meminimalisir angka kemiskinan. “Ini nyata hadirnya pemerintah dalam menerapkan tagline Bismillah Melayani tidak ada kemiskinan baru,” tutupnya.

(*)

 

banner 336x280