Diduga Oknum SPBU Pragaan Ngambil Jatah Konsumen, Bergulir Temuan Solar dan Pertalite Diarea Lokasi

SUMENEP, (TransMadura.com) – Soal dugaan oknum Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 5469405 Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mencuri jatah kendaraan bermotor perseorangan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalinte terus bergulir.

Bahkan, telah ditemukan dugaan melakukan pengisian BBM solar dan petalite ke jerigen untuk ditimbun di areal SPBU untuk dikirim keluar wilayah.

Hal itu terungkap, pengakuan AD inisial, bahwa puluhan jerigen berisi pertalite dan solar milik orang asal Desa Kapedi.

“Penimbunan BBM itu, tidak hanya terjadi kali ini saja, melainkan biasa sering dilakukan,” Kata Ahmad, Sabtu , (15/2/2025) lalu dikantornya.

Dirinya mengaku, kebiasaan pengisian terjadi, dilakukan setelah sholat isyak yang diangkut mengunakan mobil. “Itu sudah biasa pengisian jerigen habis sholat isyak,” Ngakunya.

Terpisah, Operator SPBU Syaiful Bahri , saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa pembelian atau pengisian BBM Solar maupun Pertalite ke jerigen yang diduga ditimbun sudah ada rekomendasi dari Dinas Kelautan yang ada di Pasongsongan.

“Itu kan yg nunjuk sesuai rekom dari dinas untuk pengambilan di 405, pengambilan memang disini, tidak hanya melayani wilayah kecamatan pragaan saja, asal ada rekom,” Dalihnya, Kamis, (20/2/2025).

Sehingga, bagi siapa saja yang ingin melakukan pengisian BBM solar atau pertalite bersubsidi di SPBU dengan menunjukkan rekom. “Ada juga rekom dari kepala desa, tapi sedikit,” Tutupnya.

Sebelumnya diberitakan , oknum SPBU tersebut juga dapat sorotan dari konsumen dituding dugaan mencuri jatah Barcode BBM pertalite.

oknum SPBU yang terletak di Pakamban Laok, diduga mencuri jatah kendaraan bermotor perseorangan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalinte.

Diketahui pencurian jatah BBM Pertalite oleh oknum SPBU, pengisian terjadi pada 13 Februari 2025, sebesar Rp 100.000. setelah pengendara mobil cek di kartu barkot BBM, tidak sesuai banyaknya pengisian yang mereka beli.

“Saat itu mobil saya mengisi BBM di SPBU Pakamban Laok, untuk jemput jama’a umroh pagi hari jam 7 :00 wib pagi, sebesar Ro100 ribu,” Kata Moh. Kudsi asal Desa Jaddung,
Kecamatan Pragaan.

Setelahnya, dirinya mengaku mengecek di kartu Barcode Pertamina, yang terisi bukan 100 ribu, melainkan sebesar Rp.445ribu.

“Saya menduga, ada oknum SPBU bermain cara mencuri jatah kendaran dirinya, dan hanya punya saya, tapi kendaraan yang lain,” Ungkapnya.

Pihaknya merasa dirugikan oleh ulah di SPBU terdebut jatah barcodenya diduga diambil dan disalah gunakan. Sebab, sangat mengganggu terhadap perjalanan jatah BBM perharinya bisa habis tidak bisa mengisi BBM bersubsidi.

“Ini tidak bisa dibiarkan ulah ulah oknum SPBU ini, karena sangat mengganggu dalam perjalan,, mengabil jatah tanpa ijin,” Ucapnya.

(Ahmadi/red)

 

 

Exit mobile version