SUMENEP, (TransMadura.com) – Acara Soft Launching Cafe Tanean, Kebunan, Kecamatan Kota, Sumenep disoal warga setempat. Pasalnya, keberadaan Cafe Tanean tersebut menodai Asta Religi Katandur, sebab lokasi terlalu berdekatan.
Acara launching cafe dengan tema Soft Opening Tanean yang menghadirkan bintang tamu penyanyi ternama, yakni Tri Suaka dan Nabila Maharani dari Jogja menimbulkan protes keras dari warga setempat.
Asmuni, Putra asli Desa Kebunan, mengatakan bahwa keberadaan cafe Tanean yang dekat dengan Asta Kramat Katandur sangat mencoreng Asta Religi ini.
“Saya sebagai putra asli desa Kebunan merasa kecewa dan merasa dilecehkan dengan adanya Pembukaan cafe Tanean tadi malam,” katanya.
Menurut Asmuni yang juga sebagai Ketua Bara JP ini, cafe itu sangat dekat dengan wisata religi Asta Katandur yang begitu Kramat dikunjungi para wisatawan Kabupaten dan luar daerah. “Keberadaannya itu menodai Asta Katandur,” ungkapnya.
Apalagi, pihaknya menegaskan, acara yang digelar cafe tersebut bersamaan dengan acara maulid nabi di masjid disebelahnya. Sedangkan cafe pun juga mengelar acara “Soft Opening Tanean” yang mendatangkan penyanyi Tri Suaka dan Nabila Maharani dari Jogja.
“Ini Sumenep yang dikenal kota Santri, harusnya tau diri la kalau mau mengelar acara,” ungkapnya.
Sehingga, dirinya dengan tegas kalau keberadaan Cafe itu tetap berlanjut dibuka, maka pihaknya akan melakukan aksi demo untuk segera ditutup.
“kami akan melakukan aksi demo untuk segera ditutup.Wisata religi asta katandur ternoda oleh keberadaan cafe Tanean ini,” tegasnya.
Sementara, Acara Soft Launching Cafe Tanean, Desa Kebunan, Kecamatan Kota, Sumenep berlangsung secara “ilegal” tanpa ada jin dari Satgas Covid-19.
Hak itu dibenarkan Kasatpol PP Kabupaten Sumenep, Purwo Edi Prasetya, bahwa Soft Launching Cafe Tanean tidak ada pemberitahuan dan dipastikan tidak berijin.
“Tidak ada ijin itu, saya juga baru mendapatkan informasi tadi malam dan saya telah memerintahkan Anggota Satpol PP untuk segera ke lokasi acara,” jawabnya.
(Asm/red)
Cafe itu dibangun tidak mungkin 1 hari selesai dan acara lounching nya informasi nya tidak mungkin H -1 langsung datang bintang tamunya, apalagi dari djogya logika berpikirnya cafe dan acara nya kan sudah terinformasi ” Yang menjadi pertanyaan saya kenapa kok dipersoalkan dikaitkan dgn asta katandur lagi (nggak nyambung mas) “