SUMENEP, (TransMadura.com) – Babinsa Koramil 0827/01 Kota Serda Aziz membantu petani melakukan gerakan Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) dengan APH (Agensia Pengendali Hayati) pada tanaman padi di Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep.
OPT itu salah satunya penyakit kresek atau tanah yang tidak sehat berawal dari adanya genangan yang ditimbulkan oleh hujan terus menerus. Sehingga dampaknya menjadi tidak sehat dan mudah terkena jamur maupun bakteri.
Serda Aziz mengatakan bakteri ini menyerang baik pada fase vegetatif maupun generative. Selanjutnya bakteri ini menginfeksi tanaman mulai stomata daun, kemudian masuk ke klorofil dan merusak daun, sehingga secara fisik jika terjadi serangan daun akan terlihat kuning dan lama kelamaan tanaman akan mati.
“Jika tidak segera dikendalikan dengan penyemprotan menggunakan Agensia Hayati, tanaman padi akan terinfeksi secara keseluruhan selanjutnya tanaman padi akan mati,” ujarnya saat dikonfirmasi. Selasa (10/12/2024).
Ia mengatakan penyemprotan APH dilakukan dilahan seluas 2 hektar milik Misnadin. Pada kegiatan ini juga didampingi oleh PPL dan Korluh Kecamatan Kota Sumenep.
Serda Basuki berharap dengan adanya stimulant seperti ini petani lebih menyadari bahwa pengendalian hama dan penyakit pada tanaman tidak melulu memakai pestisida kimia saja.
“Dalam mengendalikan OPT tetap diperhatikan dampak negatifnya bagi lingkungan, agar keseimbangan lingkungan terjaga dan lestari,” ucapnya.
Lebih lanjut pihaknya menghimbau kepada petani untuk melakukan gerakan pengendalian setiap 2 minggu sekali.
“Kita akan dampingi petani melakukan gerdal OPT itu, agar pertumbuhan padi tidak terhambat dan bisa menghasilkan padi yang berkualitas,” ungkap Serda Basuki.