SUMENEP, (TransMadura.com) – Video yang beredar viral di Medsos (Media Sosial) adanya dugaan tindakan oknum Babinsa 0827/05 Lenteng, dituding melanggar HAM (Hak Asazi Manusia) melakukan penendangan kepala pencuri ayam.
Dandim 0827/Sumenep, Letkol. Inf. Yoyok Wahyudi mengklarifikasi adanya video berdar tanggapan Wakil Ketua KNPI Jatim Nur Faisal,SH,MH video yang beredar, bahwa tindakan pemukulan itu saat melakukan mediasi penyelesaian permasalahan pencurian ayam oleh
Babinsa Desa Lenteng Timur, Rayon Meliter 05/Lenteng, Serka Saiful Imam
“Saya saat itu melakukan mediasi, pemukulan itu sengaja untuk menghindari dan meredam emosi massa yang tak terkendali, untuk main pukul,” Kata Dandim 0827/Sumenep
Tindakan tersebut, menurut Dandim sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan sudah memberikan ijin untuk menendang pelaku menyiasati agar meredam emosi warga.
Dandim menceritakan Kronologi peristwa kejadian berawal pada Selasa, (24/12/2024) pukul 03.15 WIB dini hari di rumah Musidah (56) saat keluar ke belakang rumahnya. Saat itu memergoki seorang pemuda memegang ayam untuk dicuri.
Spontan, Musidah berteriak dan pemuda tersebut lari meninggalkan ayamnya dengan menggunakan sepeda motor.
Musidah mengejar dan pelaku terjatuh bersama sepeda motornya, sehingga pelaku melarikan diri dengan meninggalkan sepeda motor.
“Setelah sepeda motor diperiksa ada identitas berupa KTP pelaku, pihak pemilik ayam menghubungi perangkat Desa Poreh yang ada di KTP pelaku untuk menyelesaikan permasalah pencurian ayam,” Terangnya.
Sehingga, Perangkat Desa Poreh menghubungi orang tua pelaku untuk membawa bersama anaknya datang ke rumah pemilik ayam untuk menyampaikan permasalahan.
Sesampainya, mediasi dilakukan dari kedua pihak antara Pelaku dan pemilik ayam yang dihadiri oleh orang tua pelaku, perangkat Desa dan Babinsa Lenteng Timur Serka Saiful bersama Babinkamtibmas Aipda Subur Widodo.
Dari hasil mediasi, pelaku mengakui bahwa telah melakukan pencurian ayam sebanyak 2 kali, dan dari pihak pemilik ayam meminta ayam untuk dikembalikan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Pihak pelaku membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Sehingga pihak keluarga mengucapkan terimakasih kepada pihak keamanan, yakni Babinsa dan Babinkamtibmas,” Ungkap Yoyok.
(Red)
