SUMENEP, (TransMadura.com) – Upah Gaji bulanan Tenaga honorer non ASN salah satu Dinas di kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dipotong.
Gaji yang diterima setiap bulan sebesar 1 juta hingga 1,2 juta, saat ini harus gigit jari, uang yang diterima hanya 750 ribu, terpotong tanpa alasan yang jelas.
Kabar yang berhembus, pemotongan gaji honorer tersebut, akibat salah satu Dinas dilingkungan kota keris, disinyalir memaksakan mengangkat tenaga honorer baru secara terselubung. Padahal, Pemerintah Indonesia telah menetapkan larangan pengangkatan tenaga honorer baru,
“Gaji kami dipotong 250 ribu yang sebelumnya terima 1 juta, bagian sopir sebelumnya 1,2 juta sekarang rata rata terima 750 ribu,” Kata salah satu tenaga honorer yang tidak mau disebut namanya.
Lebih lanjut dia mencenceritakan, bahwa saat ini tiba ada tambahan tenaga honorer sebanyak 4 orang, padahal sudah tidak ada tempat dan dibagian semua terisi.
“Saya heran kenapa tiba tiba ada tenaga honorer baru, disini sudah full terisi, seperti bagian sopir, kesekretariatan. yang ada sekarang sopir hanya duduk dan hanya dijadikan cadangan,” Ungkapnya.
Dirinya menggerutu merasa dirugikan, dengan alasan gajinya telah terpotong, kemungkinan untuk menggaji tenaga honorer yang baru.
Herannya, pihkanya menjelaskan, pengangkatan tenaga honorer baru itu, kesemuanya ada hubungan orang dalam, yakni anak dari kasubag, dan orang dalam lainnya.
“Itu anak orang dalam semua, kenapa harus ada pengangkatan lagi, kalau hak kami yang dipotong,” Herannya.
Dengan tegas dirinya meminta hak
gaji yang terpotong harus ada alasan yang jelas dan dikembalikan. “Kembalikan hak kami, semua tenaga honorer akan protes untuk mengambil hak gaji terpotong tanpa alasan,” Tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto menyampaikan saat ini tidak ada rekrutmen tenaga honorer. “Tidak ada,” Katanya dengan singkat.
(Red)