Transmadura.com, Sumenep – Sangat miris, SDN Guluk -Guluk II, Kecamatan Guluk-Guluk Sumenep, Madura, Jawa Timur hanya memiliki satu guru kelas yang berstatus guru PNS (pegawai negeri sipil). Padahal, jumlah siswanya cukup banyak, mencapai 77 orang.
Informasi dari LSM GAKI, SDN ini memiliki 77 siswa dengan 4 guru plus kepala sekolah. Rinciannya, 1 guru olahraga, 1 guru agama, dan 1 guru kelas. Padahal, ditempat ini enam kelas semua terisi dengan siswa. Sehingga, proses KBM (Kegiatan belajar mengajar) dipastikan tidak maksimal.
Ketua LSM GAKI Farid menjelaskan, dengan kondisi guru yang minim tentu sangat memprihatinkan. Bahkan, kekurangan guru kelas ini sudah berlangsung sekitar 4 tahun lamanya, namun sampai detik ini tidak begitu diperhatikan. Sehingga, terkesan ada pembiaran.
“Padahal, sudah banyak wali murid yang komplain dengan kondisi kekurangan guru ini. Sebab, sangat mengganggu efektivitas belajar. Dan ada kesan siswa ditelantarkan,” katanya dalam rilisnya ke meja redaksi transmadura.com.
Dia mengungkapkan, kondisi ini jelas tidak sesuai dengan amanah UU Permendikbud no 4/2015, dan permendiknas no 12, 13 dan 16 tentang standarisasi kompetensi guru. Termasuk juga UU Nomor 16 thn 2007 tentang guru dan dosen. “Seharusnya jumlah guru dan murid proporsional. Supaya cita-cita pendidikan nasional bisa terwujud,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepala Disdik Sumenep bertanggungjawab atas kurangnya guru itu. Seharusnya ini sudah dilakukan antisipasi oleh Disdik, supaya tidak berlarut-larut. “Kemana pihak terkait ini, kok terkesan hanya diam. Dan, tidak melakukan tindakan apa-apa,” ucapnya. (asm/hy)