banner 728x90
Tak Berkategori  

Wow, Prosesi Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-747 Berlangsung Megah Dan meriah


Transmadura.com, Sumenep – Prosesi pentas budaya sebagai rangkaian Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-747 berlangsung cukup meriah. Bahkan, kedatangan Mentri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Ibu Khofifah Indar Parawansa ikut menambah kemeriahan acara yang digelar di depan Masjid Jamik Sumenep, Minggu (30/10/2016).

Ribuan peserta, tamu undangan, dan masyarakat umum memadati jantung kota bumi sumekar, khususnya diberbagai penjuru sisi taman adipura.

banner 728x90

Mensos Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa mendapatkan kesempatan istimewa membuka prosesi pentas budaya dalam kirab hari jadi Kabupaten Sumenep ke-747 dengan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya kegiatan tersebut.

“Di momen hari jadi yang ke-747 ini, semoga pemerintah kabupaten Sumenep bisa meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dalam sambutannya, perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini berharap kekayaan alam yang menjadi cagar budaya di Sumenep hendaknya terus dijaga dan dilestarikan.

“Untuk meningkatkan animu pengunjung wisata di Kabupaten Sumenep ini bukan sesuatu yang utopis, karena jika benar-benar diseriusi pasti akan tercapai,” tegasnya.

Sementara, Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim mengatakan, pelaksanaan hari jadi tahun ini dikonsep lebih meriah dari perayaan tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Ngeri, Tiba Tiba Ada Jimat Muncul di Kantor DPRD Baru Sumenep

“Kabupaten Sumenep dengan jargon The soul of madura merupakan bukti bahwa ujung timur pulau garam ini sangat menghargai budaya, termasuk mempertahankan cagar budaya yang telah ada,” katanya dalam sambutan yang disampaikan dihadapan para undangan.

Menurutnya, salah satu budaya yang masih dipertahankan adalah ‘Taniyan lanjeng’ yang merupakan identitas filosofi kabupaten Sumenep.

“Taniyan lanjeng memiliki arti kebersamaan, kekompakan dan kebersatuan mayarakat,” jelasnya.

Selain itu, orang nomer satu dilingkungan Pemkab Sumenep ini menargetkan jumlah pengunjung ditahun 2018 akan tembus diangka 1 juta wusatawan. “Kami sangat optimis target tersebut akan tercapai,” sambung mantan ketua DPRD Sumenep dua periode ini.

Busyro juga menyinggung tentang kekayaan tradisi, seni budaya, dan sumber daya alam (SDA) Sumenep, seperti Pulau Giliyang yang memiliki kemurnian oksigen tertinggi nomor dua di dunia.

“Sangat mubazir jika SDA, kesenian, dan tradisi itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Karena itu, kami memperjuangkan infrastruktur agar target 1 juta wisatawan masuk ke Sumenep tercapai,” lanjutnya.

Pengambilan tema ‘Bangun Desa Nata Kota’ itu mempunyai makna keseriusan pemerintah Sumenep untuk membangun seluruh Desa dan Menata Kota untuk lebih bagus dan indah.

Baca Juga :   Investasi 1 Miliar US Dollar, Komisi II DPRD Sumenep Minta Bupati Menyambut Baik

“Tema ini untuk memperkokoh kesatuan dan kebersamaan masyarakat Sumenep dengan perlakuan yang sama antara Desa dan Kota,” tandasnya.

Bahkan, sebelum rombongan kirab budaya mengelilingi Kota Sumenep, lebih dulu panitia mempersembahkan beberapa aksi. Di antaranya, tari pangestoh sebagai lambang penghormatan terhadap pangeran Arya Wiraraja dan Tari Muang Sangkal dengan melibatkan 500 pelajar.

Aksi Sumenep tempo dulu juga diperagakan dengan adegan Prabu Arya Wiraraja yang sedang melantik adipati. Setelah itu, Arya Wiraraja menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada bupati Sumenep, sebelum kemudian bupati duduk kembali untuk menikmati suguhan 500 penari.

Selain kedatangan Mensos RI, Bupati bersama istri, Wakil Bupati Sumenep Ahmad Fuazi dan istri Nia Kurnia fauzi, segenap Forum Pimpinan daerah (Forpimda) Sumenep, kepala Daerah Di 3 Kabupaten lainnya yaitu Pamekasan, Sampang dan Bangkalan. Serta dua perwakilan Kabupaten Di Jawa Timur yakni Kota Batu dan Lumajang juga Tampak hadir memeriahkan prosesi hari jadi. (Asm/Boy/Hy)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *