Transmadura.com, Sumenep – Dengan dibongkarnya dua sampel kardus besar dari sekitar 52 paket kardus yang diamankan petugas, ditemukan beberapa benda missionaries oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas), Jum’at (24/2/2017).
Sejumlah Ormas diantaranya Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, NU, Muhammadiyah, Gerakan Umat Islam Sumenep, Toriqoh Kodariyah Naksabandiyah, Pemuda Muhammadiyah, FPI Sumenep dan beberapa elemen ormas lainnya datang dalam pembongkaran paket kardus missionaries di Mapolres Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Benda-benda missionaries tersebut seperti buku holly dible yang merupakan alkitab yang lengkap dengan isi perjanjian lama dan perjanjian baru, terdapat pula liontin kalung berbentuk salib, boneka berbentuk anjing, bahkan terdapat permen yang sudah kadaluarsa.
“Dengan ditemukannya benda-benda tersebut, tindakan ini merupakan tindakan ketidak fire-an. karena jika kristiani memang mau menyebarkan agama mereka, harusnya dilakukan secara gentle,” papar juru bicara gabungan ormas islam Sumenep, dr Anwar Luthfi.
Menurutnya, upaya missionaries tersebut sudah bisa dilihat dari kemasan luar kardus, luarnya sudah jelas tertulis ‘Operation Christmas Child Samaritan’s Purse’ yang kalau diterjemahkan secara harfiyah memiliki arti Operasi Anak Natal. Namun jika diterjemahkan secara utuh, kontekstual tersebut maka artinya Operasi anak-anak tuhan.
“Mereka menghendaki untuk menjadikan adik-adik kita yang masih duduk dibangku SD dan SMP ini untuk dijadikan sebagai anak tuhan mereka (orang kristen,red),” ujarnya saat di Mapolres setempat.
“Apa itu anak-anak Tuhan?, berdasarkan injil matius pasal 28 ayat 19 mengatakan: pergilah engkau ke seluruh dunia, jadikanlah mereka itu sebagai muridku dan babtiskan mereka atas nama bapak, anak dan ruhul kudus. ini jelas merupakan kristenisasi yang terselubung yang disengaja,” urainya lagi.
Untuk itu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke aparat penegak hukum untuk diusut tuntas karena sudah meresahkan dan biar ada efek jera.
“Kita akan kawal terus ini. karena ini sudah berurusan dengan pendangkalan akidah anak didik di Sumenep,” tandasnya.
Oleh karenanya, pihaknya meminta yayasan Badan Pembudayaan Kejuangan 45 dan Disdik setempat untuk bertanggungjawab atas terbongkarnya misi pengikisan aqidah anak didik yang merupakan penerus bangsa.
Bahkan, ia mengaku kecewa dengan tidak hadirnya Kepala Disdik di pembukaan barang bukti bingkisan yang berisi upaya kristenisasi.
“Kami kecewa dengan tidak hadir Kepala Disdik, ini bukan main-main, ini urusan aqidah,” sambungnya.
Terpisah, Kabag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi mengaku siap menindaklanjuti hasil temuan dalam kardus yang dibongkarnya. Termasuk untuk mendalami dan mengorek informasi lebih lanjut.
“Kita akan menyelidiki dulu terkait temuan paket yang hari ini, termasuk memanggil saksi-saksi untuk mengetahui ada tidaknya unsur pidananya,” ujar mantan Kapolsek Giligenting ini singkat. (Asm/Boy).