Transmadura.com, Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, akan menggelontorkan bantuan keagamaan yang cukup fantastis, tahun 2017 ini di ambil dari pendapatan asli daerah ( APBD) mencapai Rp2 miliar lebih.
Bantuan tersebut akan disalurkan untuk guru ngaji sebanyak 983 orang, 58 musalla, 32 masjid dan 1 pondok pesantren,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Setkab Sumenep, Imam Fajar, Senin 14/03/2017.
Menurutnya, setiap guru ngaji akan menerima bantuan sebesar Rp500 ribu, sedangkan untuk masjid Rp4 juta, dan untuk musalla sebesar Rp2,5 juta hingga 50 juta untuk pembangunan.
“Bantuan khusus masjid hanya rehap saja, kalau mushalla bisa rehap juga bisa pembangunan baru,” jelasnya.
Dikatakan mantan Kasatpol PP ini, Semua data yang telah tercover itu merupakan hasil pendataan dan pengajuan dari tahun sebelumnya. Karena sangat tidak mungkin mendapat bantuan ditahun yang sama dengan pengajuan. “Mikanismenya harus mengajukan dulu, baru dapat,” ungkapnya.
Untuk mendapatakan bantuan tersebut, sangatlah sulit karena melalui seleksi dan verifikasi. Verifikasi itu dilakukan guna memastikan apalah benar-benar layak dibantu atau tidak.
“Nah kalau ada masalah, misalnya tanahnya masih sengketa dan juga telah mendapat bantuan tahun sebelumnya ya.. kami pending, dan diberikan kepada yang lain,” tegasnya.
Kedepan lanjut Imam, dirinya akan memperketat pengawasan, bahkan apabila bantuan tersebut tidak sampai dengan utuh, dan ditemukan kejanggalan secara hukum, dirinya memastikan akan menempuh jalur hukum.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta agat masyarakat proaktif melakukan pengawasan. Apabila ditemukan pelanggaran, dan cukup bukti silahkan laporkan pada kami.
“Kami tidak mau main-main soal ini. Karena ini merupakan amanah yang harus sampai dengan utuh kepada penerima,” tegasnya. (Asm/hy)
