Transmadura.com, Sumenep — Struktur Organisasi Perangkat Daerah ( SOPD ) Kabupaten Sumenep, harus bersinergitas tentang persiapan Visit years 2018, untuk menyatuan persepsi tentang pencapain preoritas Bupati.
Hal itu di sampaikan Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Sosbud BAPPEDA Kabupaten Sumenep SalafJunaidi saat ditemui di ruang kerjanya, untuk Visit 2018 perencanaannya harus selesai tahun 2017 ini, karena tahun 2018 nanti, kita sudah melakukan aksi
“Untuk program kegiatan pariwisata secara tehnis tugas dan fungsi organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam hal ini adalah Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga ( Disparbud ) Sedangkan OPD lain baik visit 2018 maupun pembangunan jangka panjang, hanyalah mendukung Dinas Pariwisata,” katanya jum’at 07/04/2017, di ruang kerjanya.
Sedangkan BAPPEDA sendiri, untuk pembangunan kepariwisataan jangka panjang, sesuai dangan Undang – Undang No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dengan peraturan pemerintah No. 50 tahun 2011, tentang perencanan membangun Rancangan Kepariwisataan Nasional ( Raparnas), BAPPEDA mulai tahun 2016 telah melakukan penyusunan anggaran kepariwisataan induk tahun 2017 – 2025.
Penyusunan anggaran sudah mulai rampung dalam 2017 ini masuk dalam salah satu RAPERDA program legislasi daerah, dan saat ini sudah pembahasan dalam legislasi DPRD sumenep. ,” informasi terakhir Akan dibahas secara internal DPRD Sumenep, dalam rangka pembentukan Badan Musyawarah ( Banmus) untuk bahas RAPERDA yang di ajukan dalam prakarsa eksekutif maupun legislatif,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini musrenbang 2017 telah memasukkan di RAPBD, RKPD 2018 adalah visit 2018 sebagai salah satu program preoritas Bupati dan Wakil Bupati Sumenep yang tertuang dalam RPJMD tahun 2016 – 2021
Menurutnya sesuai dengan arahan wakil bupati sumenep, seluruh OPD harus menyatukan persepsi besinergi dan integrasi mendukung preoritas bupati diantaranya visit Sumenep 2018,
Salaf menambahkan, yang menjadi kendala penyusunan adalah, kurangnya senergitas tidak ada kesatuan persepsi di antara OPD dikabupaten Sumenep.sehingga perbedaan persepsi jadi kendala dalam penyusunan,” tandasnya. (Asm/hy)