Transmadura.com, Sumenep — Terkait rencana pembangunan bandara udara di kepulauan dipertanyakan tokoh masyarakat tentang kometmen Pemerintah Daerah.
Badrul Aini tokoh masyatakat asal pulau Kangean mengatakan, keberadaan bandara sangat dibutuhkan masyarakat. Itu sebagai jalan alternatif transportasi, mengingat saat ini transportasi ke sejumlah kepulauan belum memadai.
Kabupaten Sumenep terdapat 27 kecamatan, delapan diantaranya kecamatan di kepulauan. Sementara alat transportasi hanya dilalui melalui jalur laut dengan menggunakan kapal perintis dan kapal expres.
“Masyarakay selalu bertanya-tanya, kapan bandara di Kepulauan itu mulai dikerjakan,” katanya sabtu 29/04/2017.
Pria asal kepulauan yang duduk sebagai anggota Komisi II DPRD Sumenep itu. Menganggap Pemerintah Daerah seolah – seolah main main dengan kometmen yang direncanakan Pemerintah
“Ini kan Pemerintah mau main-main namanya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumenep, Sustono membenarkan jika lokasi yang lama di Desa Paseraman tidak dipakai lagi. “Ya pasti harus FS lagi, kan lokasinya baru,” jelasnya.
Saat ini mantan Kepala Disnakertrans itu mengatakan, pihaknya akan berangkat ke Pulau Kangean guna memastikan lokasi yang baru itu. “Kalau prosesnya tetap lanjut, ini kami akan meninjau ke Pulau,” jelasnya.
Dengan demikian, untuk pembebasan lahan di lokasi yang baru belum dilakukan karena proses adminitrasinya belum selesai. “Proses adminitrasi masih diproses oleh Gubernur. Karena pembangunannya nanti akan dilakukan oleh penerintah provinsi,” tegasnya. (Idi/ red)