TERNATE, (TransMadura.com) – Aksi yang di lakukan oleh Koalisi Perjuangan Rakyat (Kopra) yang terdiri dari organisasi cipayung dan beberapa organisasi lokal berakhir ricuh dengan aparat kepolisaan. Pasalnya, bentrok yang terjadi didepan kampus Unkhair Ternate, pukul 15:00 Wit pada pukul 15:00 WIT,.senin 20 november 2018.
Pantauan media ini di lapangan terlihat beberapa warga di sekitar mengamuk karena terdampak gas air mata .yang di tembakan aparat kepolisian ke masa aksi.
“Ngoni bikin barang sampe rakyat menderita, torang pe ana dalam kanal asap” terikan seorang warga dengan raut wajah kecewa.
Kapolres Ternate, AKBP azhari juanda menyampaikan, para pendemo memaksa untuk terjadi bentrok dengan aparat, namun aparat keamanan kami tidak mau terpancing.
“Tadi masih normal normal saja, masih damai damai saja ,kami tidak mau represif namun setelah tadi anggota kami di dorong di lempari batu, apalagi batunya besar sekali, tentunya ini membahayakan bagi kami dan juga membahayakan masarakat di sekitar sini.
Sehingga kami melakukan tindakan tegas dengan melakukan pembubaran dengan menggunakan tembakan gas air,” ucapnya.
Lanjutnya, saat diwawancarai oleh beberapa media kapoleres menyampaikan sudah sesuai dengan SOP ,tentunya apabila terdapat dampak di pemukiman, kami lihat arah angin ke barat, akhirnya ada beberapa warga tadi kena asapnya .
Akhirnya, para aksi mendesak pe tugas untuk memaksa masuk ke area bandara, dengan melempar batu. “luar bisa rekan rekan bisah liat sendiri , tadi hampir kepala saya kena juga,” ungkap kapolres.
Kapolres menyampaikan berkali kali mengingatkan, akan tetapi tidak bisa. “setahu saya mahasiswa tidak seperti itu ,mahasiswa itu cerdas ,ada beberapa orang yang kami amankan untuk kami mintai keterangan .
“Untuk pengamanan kami dari polres ada 60 personil sabhara, Polda satu kompi,.brimob juga ada satu kompi. Namun, untuk masiswa yang ditangkap,
kami introgasi dulu kalau memang tidak terbukti baru kami lepas” tutupnya (Fry/Red)