banner 728x90
Tak Berkategori  

Jika Lepas Tangan, Keluarga Ancam Demo RSUD ‎


Transmadura.com, Sumenep – Belum adanya kejelasan terkait korban yang meninggal paska operasi di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur membuat pihak keluarga geram. Sebab, pihak rumah sakit pelat merah itu terkesan lepas tangan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Gugus Anti Korupsi (GAKI) Farid Azziyyidi yang sudah mendapatkan kuasa dari pihak keluarga korban. Menurutnya, harusnya pihak rumah sakit bertanggungjawab atas meninggalnya siswa paska operasi itu.

“Namun, sampai detik ini masih terkesan tidak ada kejelasan. Padahal, sudah beberapa hari kejadiannya. Bahkan, saya juga belum menemukan penjelasan dari pihak rumah sakit,” katanya.

Apabila tidak ada kejelasan, sambung dia, pihaknya memastikan untuk melakukan demo besar-besaran ke RSUD dr. Moh. Anwar. “Sebelumnya kami akan ke kantor dewan dulu. Baru setelah itu akan melakukan aksi ke rumah sakit yang dipimpin dr. Fitril itu,” ungkapnya.

Seharusnya, terang dia, pihaknya rumah sakit bergerak cepat dalam kasus ini. Sebab, masalah ini berkaitan dengan nyawa seseorang. “Tapi, langkahnya lambat. Jadi, memang ada unsur kesengajaan dan kelalaian,” ujarnya.

Sayangnya dr. Fitril Akbar belum bisa dimintai keterangan. Beberapa kali dihubungi telpon selulernya tidak diangkat. Demikian pula dengan pesan singkat yang dikirim tidak mendapatkan respon.

Putri pertama pasangan suami istri dari Moh Toha dan Fitriyani ini menjalani operasi dilakukan pemeriksaan di ruang rawat inap RSUD Sumenep (05/10/2016). Keesokan harinya pada pukul 10.00 WIB, (6/10/2016) dilakukan operasi oleh dokter bedah, dr Husnul Ghaib.

Namun, sekitar satu minggu kemudian, tepatnya pada pada Jumat (14/10/2016) malam, korban meninggal dunia di Rumah Sakit setempat. Sesuai dengan keterangan perawat kepada keluarga korban, terjadi infeksi terhadap korban. (asm/hy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *