banner 728x90
Tak Berkategori  

LSM Gaki Seriusi Dugaan Malpraktik Di RSUD Moh Anwar Sumenep


Transmadura.com, Sumenep – Gugus Anti Korupsi Indonesia (Gaki) Sumenep, nampaknya memberikan atensi khusus pada kasus dugaan malpraktik yang dilakukan oknum dokter RSUD Moh Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Oknum dokter romah sakit plat merah itu, diduga melakukan tindakan malpraktik terhadap salah seorang pasien inisial MQ (13) warga desa Lalangon, Kecamatan Manding, harus kehilangan nyawa setelah menjalani operasi tumor dibagian perutnya pada Kamis (6/10/2016) lalu.

Gadis yang masih duduk dibangku SMP salah satu sekolah negeri Sumenep itu diduga mengalami infeksi usai di operasi oleh dokter bedah dengan reaksi demam tinggi dan korban mengalami muntah-muntah.

Korban diketahui menghembuskan nahas terakhir pada, Sabtu (14/10/2016) karena tidak ada tindakan apapun dari dokter. Diketahui hanya ada perawat, dan menurut perawat dokternya sudah pulang. Bahkan diketahui sang dokter malah pergi ke surabaya.

“Kasus seperti ini bukan kali pertama di RSUD dr Moh Anwar Sumenep, ini sudah tidak bisa dibiarkan, harus disikapi secara serius,” kata koordinator Gaki, Ach Farid Azziyadi.

Menurut Farid, pihaknya sudah melakukan invertigasi terhadap pihak keluarga pasien, bahkan, secara khusus Gaki diminta untuk mendampingi kasus ini oleh keluarga korban dugaan malpraktik.

“Dari hasil keterangan orang tua korban, pelayanan RSUD Moh Anwar Sumenep masih tergolong buruk,” paparnya.

Bahkan, dalam pelaksanaan operasi, keluarga korban yang menggunakan SPM (surat pengantar miskin) ini masih diminta menyerahkan sejumlah uang.

“Menurut orang tua korban, ada salah satu tim operasi meminta uang Rp 550 ribu dengan alasan untuk biaya mengirimkan penyakit tumor ke Surabaya agar diketahui masuk kategori tumor ganas atau lunak,” jelasnya kepada transmadura.com.

Kemudian, mulai tanggal (5/10/2016) sampai (12/10/2016). Dokter inisial HQ yang mengoperasi pasien diketahui hanya satu kali melakukan kontrol terhadap pasien.

“Dan ketika pasien mengalami kritis parah pada (13/10/2016) dokter HQ baru ngotrol, yang lebih aneh malah dokter tersebut mengatakan akan dilakukan operasi ulang dan mau mengundang dokter dari Surabaya langsung,” sambung Farid.

Dugaan sementara, ini adalah gagal operasi, karena tidak mungkin akan dilakukan operasi ulang dengan mendatangkan dokter langsung dari Surabaya jika tidak ada masalah dalam operasi tersebut.

“Operasi itu gagal atau seperti apapun, pihak keluarga tidak mendapatkan penjelasan, ini kan aneh,” papar Farid dengan nada kesal.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Moh Anwar Sumenep, dr Fitril Akbar terkesan menghindari kejaran awak media, saat dihubungi via telepon berkali-kali tidak direspon, di SMS tidak ada balasan, dihubungi melalui WA-nya hanya dibaca dan tidak pula dibalas. Bahkan, dua kali tim transmadura.com mencoba menemui di kantornya sedang tidak ada.

“Bapak sekarang lagi rapat mas,” kata salah seorang karyawan singkat. (Boy/Hy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *