SUMENEP, (Transmadura.com) – Ambruknya rumah milik Omamah (45) warga sangat miskin Desa Banmaling, Kecamatan, Giligenting, diminta ada perhatian prioritas dari pemerintah Desa setempat atau kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Pasca musibah yang menimpa keluarga yang tergolong sangat miskin, selama ini belum ada perhatian dari pemerintah saat ini tidak punya tempat tinggal setelah rumahnya ambruk.
“memang kondisi rumah sangat tua dan rapuh karena pemiliknya tidak mampu merenovasi atau merehabilitasi rumah karena kondisi ekonominya tergolong sangat miskin, bukan miskin tapi sangat miskin,” kata Amil Wasit LSM SIVA Sumenep Asal kepulauan Giligenting.
Menurutnya, kalau memang ada perhatian dari pemerintah desa atau kabupaten harusnya sudah ada perbaikan, karena faktanya rumah tersebut tidak bisa bertahan lama karena situasi keadaan ekonominya.
“Pemilih rumah tidak sadar kalau rumahnya akan ambruk, bahkan dibawah atap dikasi terpal agar terlindung dari kebocoran, sehingga tanpa sadar ambruk,” ungkapnya.
Dirinya meminta , agar pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten betul betul serius menangani perbaikan rumah milik Omamah yang ambruk ini.
“tidak harus menunggu lama, karena mendesak. Pemerintah desa dan kabupaten bagaimana caranya pemilik rumah saat ini bisa ada tempat tinggal, jangan hanya memberikan sembako, tapi yang paling mendesak adalah tempat tinggal, jangan hanya pencitraan tapi upaya cepat,” tegas Amil.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep Achmad Dzulkarnain mengatakan untuk perbaikan rumah yang mabruk itu masih menunggu laporan secara resmi dari Tagana Kecamatan Giligenting untuk mendapatkan bantuan tidak terduga (BTD).
“BTD ini anggarannya melekat di BPBD, nanti kami koordinasikan agar dapat itu,” sebutnya.
Sebelumnya, rumah milik Omamah warga Desa Banmaling, Kecamatan Giligenting ambruk akibat hujan deras tidak bisa menahan kebocoran. korban selama ini belum pernah mendapatkan bantuan dari pemdes maupun pemkab. mereka tergolong orang miskin.
(Asm/red)
