banner 728x90

Ratusan Warga Hentikan Pembangunan Pesantren Tahfidz


Transmadura.com, Sumenep – Ratusan warga Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Sumenep, Madura, Jawa Timur menolak pembangunan pondok tahfidz Al-Qur’an. Warga setempat menuding akan digunakan untuk pusat aliran wahabi di Kabupaten Sumenep. Rabu (19/10/2016).

“Tadi warga yang mau unjur rasa sekitar 400 orang, cuman saya bubarkan karena ditakutkan terjadi bentrok dengan para pekerja bangunan,” kata Kepala Desa Kasengan, Mahfudz MR.

Menurutnya, penolakan pembangunan pondok tersebut karena disinyalir akan dijadikan pusat aliran wahabi, bahkan tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada pihak desa.

“Informasinya pondasi bangunan sudah dibangun sekitar 7 bulan, dan baru menyampaikan pemberitahuan secara lisan sekitar 2 bulan lalu,” bebernya.

Orang nomer satu di Desa Kasengan itu tidak menolak, namun karena ini masyarakat yang menolak, maka pihaknya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.

Baca Juga :   Desa Meddelan Tampilkan Musik Uldaul dan 12 Jaran Serek di Karnval Kecamatan Lenteng

“Warga disini curiga pembangunan pondok tahfidz Al-Qur’an ini hanya dijadikan kedok untuk aliran wahabi dan sejenisnya, makanya kami tolak,” tegasnya.

Sementara, Kapolsek Manding, AKP Suharto menuding pelaksanaan unras tersebut tanpa ada pemberitahuan terledih dahulu kepada pihak kepolisian.

“Tidak ada pemberitahuan sama sekali, sehingga kedatangan kami untuk mengamankan telat tiba dilokasi,” kata Kapolsek Manding, AKP Suharto.

Disinggung mengenai siapa pengelola yang bertanggung jawab terhadap pembangunan pondok tahfidz Al-Qur’an, pihaknya memastikan tidak tahu apa-apa.

“Pihak yayasan pengelola minim sosialisasi, karena hanya ada undangan pemeberitahuan rapat sosialisasi yang diletakkan di mesjid setempat, itu saja,” paparnya kepada sejumlah media. (Boy/Hy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *